Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat kembali menuai sorotan. Sempat diduga sebabkan keracunan masal siswa beberapa waktu lalu, serta dituduh jadi proyek penguasa dan wakil rakyat, kini menu MBG di Kecamatan Cineam dianggap kurang layak.
Melalui Unggahan akun TikTok @Bintang_family98 tampak menu MBG berupa nasi tutug oncom (TO) dengan lauk telur dadar serta sayuran mentah. Video yang diunggah pada Rabu (27/8/2025), viral dan mengundang reaksi warganet.
Dalam video itu, sang pemilik akun menyuarakan kekecewaannya karena menu yang disediakan dianggap tidak layak disebut makanan bergizi. "Makanan Bergizi Gratis teh ripuh gening, kamari bau hayam, ayeuna tutug oncom," tulisnya dalam unggahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikjabar, Rabu (27/8/25), Video tersebut telah ditonton lebih dari 67,9 ribu kali, mendapat 373 tanda suka, serta memicu 346 komentar warga net. Mayoritas komentar bernada kritik, mulai dari kekecewaan terhadap kualitas makanan, sindiran kepada pihak penyedia, hingga usulan agar program dievaluasi menyeluruh.
"Hentikan makan gratis, mending orang tua dikasih Rp15 ribu biar bisa masak sendiri," tulis akun @momstiti.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin akan memanggil SPPG dan ahli gizi masing-masing kecamatan. Ia menegaskan, bahwa MBG wajib menyajikan makanan sehat sesuai standar gizi.
"Baru kemarin Satgas MBG tingkat Kabupaten Tasik dibentuk, dan mereka harus segera bekerja melakukan pengecekan ke setiap dapur penyedia," tegas Cecep Nurul Yakin pada detikjabar, Rabu (27/8/25).
Ia juga memastikan, tahap berikutnya pemerintah akan melibatkan SPPG (Sekretariat Pengawas Program Gizi) dan ahli gizi di setiap kecamatan untuk menilai kelayakan menu MBG.
"Nanti kami akan undang SPPG dan ahli gizi untuk memastikan menunya sesuai standar. Tentu hal ini untuk bagaimana program strategis nasional ini berjalan dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Pihak Satuan Pelayanan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kabupaten Tasikmalaya belum merespon peristiwa ini. Beberapa kali telpon dan pesan singkat detikjabar belum direspon.
(mso/mso)