Tangis Keluarga Sambut Kepulangan Jasad Heri Wibawa di Sukabumi

Tangis Keluarga Sambut Kepulangan Jasad Heri Wibawa di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 08 Sep 2025 14:48 WIB
Jenazah Heri tiba di rumah duka malam tadi dan dimakamkan pagi tadi
Jenazah Heri tiba di rumah duka malam tadi dan dimakamkan pagi tadi (Foto: Dok keluarga/Istimewa)
Sukabumi -

Suasana duka menyelimuti rumah bercat putih di Kampung Cimantaja, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Senin (8/9/2025).

Setelah sepekan lebih menunggu, jenazah Heri Wibawa (28), Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Pohang, Korea Selatan, akhirnya tiba di rumah duka pada Minggu (7/9/2025) dini hari pukul 02.15 WIB.

Tangis keluarga pecah saat peti jenazah dibawa masuk ke ruang keluarga. Kerabat, tetangga, dan warga memadati halaman rumah, sementara satu karangan bunga dari Keluarga Besar Masjid Al-Kautsar Gyeongju, Korea Selatan, berdiri sendiri di sisi jalan, menjadi simbol doa dan duka dari teman-teman Heri di perantauan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung, keponakan Heri, menceritakan momen kedatangan jenazah yang disambut hangat oleh keluarga dan sejumlah pihak.

"Almarhum semalam itu datang sekitar pukul 02.15 WIB. Yang menyambut ada warga setempat, kapolsek untuk pengamanan, Dinas Sosial, Disnaker Provinsi Jabar, Disnaker Kabupaten Sukabumi, dan Kepala Desa juga hadir," kata Agung kepada detikJabar, Senin (8/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, jenazah diantar langsung oleh perwakilan PMI yang mendampingi dari Korea Selatan hingga tiba di rumah duka. "Jenazah diantar langsung sama PMI," ujarnya.

Agung juga menyebut, berbagai instansi ikut hadir memberikan santunan untuk keluarga.

"Yang hadir dari Disnaker Provinsi itu kepala sekaligus perwakilan dari Pak Gubernur, ada juga memberikan santunan khusus pribadi dari beliau. Selain itu, ada santunan lain, seperti dari Dinas Sosial dan PMI," ungkapnya.

Perwakilan dari Kecamatan Cikidang juga hadir, termasuk camatnya, bersama perwakilan Bupati Sukabumi. Namun, Agung menyebut perwakilan bupati tiba lebih malam.

"Yang dari bupati juga ada yang diperintahkan mewakili untuk hadir, semalam saya kurang tahu itu dari mana. Datangnya agak terlambat karena terjebak macet di Cibadak," tambahnya.

Rombongan tiba di rumah duka sekitar pukul 21.10 WIB. Tangis keluarga pecah ketika mobil jenazah berhenti di depan halaman rumah.

Setelah disemayamkan semalam, jenazah Heri disalatkan pada Senin (8/9/2025) pagi di masjid dekat kediamannya. Prosesi pemakaman kemudian dilakukan di TPU Kampung Cibatu, Desa Sampora, diiringi keluarga, kerabat, dan ratusan warga.

"Pemakaman dilakukan setelah salat di masjid dekat rumah. Warga, keluarga, dan perwakilan instansi ikut mengiringi sampai ke pemakaman," kata Agung.

Sementara itu, Kepala Desa Cikiray, Ateng, yang ikut menjemput jenazah Heri di Bandara Soekarno Hatta, menceritakan proses penyerahan jenazah dari pihak Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) kepada keluarga.

"Kami tiba sekitar pukul 17.00 WIB dan diterima langsung oleh Ibu Serulina Tarigan, Direktur Kepulangan dan Rehabilitasi KP2MI, di lounge VIP Human Remains Cargo Soekarno-Hatta. Beliau didampingi Kepala BP3MI Banten dan Koordinator P4MI Tangerang. Hadir juga perwakilan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat dan penggiat pekerja migran wilayah Jawa Barat," ujar Ateng.

Menurut Ateng, serah terima jenazah dilakukan secara resmi dengan menandatangani berita acara. Kakak Heri, Andaryana, mewakili keluarga dalam proses ini.

"Jenazah diserahkan KP2MI kepada kakak almarhum Heri Wibawa, Andaryana, dengan penandatanganan berita acara serah terima," katanya.

Setelah prosesi serah terima selesai, rombongan membawa jenazah pulang ke Sukabumi dengan didampingi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.

"Sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah langsung diantar ke rumah duka bersama perwakilan Disnakertrans Provinsi Jabar," jelasnya.

Heri Wibawa, anak bungsu dari empat bersaudara, meninggal dunia pada 3 September 2025 setelah dirawat selama tiga minggu di Pohang, Korea Selatan, akibat meningitis. Kepulangannya disambut duka mendalam, bukan hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh banyak pihak yang mengawal proses pemulangan hingga prosesi pemakaman.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads