Sebuah karangan bunga berdiri sendiri di tepi jalan kecil Kampung Cimantaja, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Karangan bunga itu dikirim Keluarga Besar Masjid Al-Kautsar Gyeongju, Korea Selatan, teman-teman Heri Wibawa (28) yang ikut berduka dari jauh.
Di halaman rumah bercat putih itu, sebuah tenda sederhana berdiri. Kursi-kursi plastik hijau berjajar rapi di bawahnya, sebagian kosong, sebagian terisi keluarga, tetangga, dan kerabat. Hari ini, Minggu (7/9/2025), halaman rumah itu menjadi pusat doa dan penantian panjang keluarga Heri.
Agung, keponakan Heri menyebut, rumah duka sejak pagi dipenuhi pelayat. Pihak desa menyiapkan tenda dan kursi untuk memfasilitasi warga yang ingin datang melayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pagi keluarga dan tetangga datang silih berganti. Tenda dan kursi dibantu pihak desa lewat RT setempat. Kami juga bersiap menyambut kepala daerah yang rencananya datang siang ini," kata Agung kepada detikJabar.
Karangan bunga di depan rumah menjadi satu-satunya yang terpasang hingga siang ini. "Mungkin dari teman-teman almarhum di Korea," ucap Agung lirih.
Dihubungi detikJabar melalui sambungan telepon, Kepala Desa Cikiray Ateng mengatakan, dirinya terus mendampingi keluarga Heri sejak kabar duka datang.
Sebelum menjabat kepala desa, Ateng diketahui pernah 14 tahun aktif di bidang pekerja migran. Kini, pengalamannya itu ia gunakan untuk membantu keluarga Heri berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan KBRI Seoul.
"Koordinasi yang saya lakukan adalah dengan Ibu Serulina Tarigan, Direktur Pemulangan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Pak Fajar. Dari komunikasi terakhir, penerimaan jenazah akan dilakukan langsung oleh Ibu Direktur, sementara unit teknis yang menuju rumah duka adalah Pak Mulsafah," kata Ateng, Minggu (7/9/2025).
Ateng menambahkan, pihak desa bersama keluarga akan menjemput jenazah Heri di Bandara Soekarno-Hatta. "Kami mendampingi bersama kakak kandung Heri, Pak Andaryana, lalu ada Pak Indra dari kecamatan dan Babinsa," jelasnya.
Berdasarkan surat resmi Atase Ketenagakerjaan KBRI Seoul, jenazah Heri dijadwalkan berangkat dari Bandara Incheon, Korea Selatan, pada Minggu, 7 September 2025 pukul 10.35 WIB menggunakan Garuda Indonesia GA 879, dan diperkirakan tiba di Jakarta pada pukul 15.45 WIB.
Bupati Sukabumi Asep Japar menyampaikan, belasungkawa atas wafatnya Heri dan memastikan pemerintah daerah akan mengawal proses pemulangan jenazah.
"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengucapkan duka yang mendalam untuk saudara Heri Wibawa. Kami memastikan kasusnya terkawal bekerja sama dengan Kemenlu melalui Dinas Ketenagakerjaan. Kami akan membantu proses pemulangan, termasuk pembiayaannya. Apa yang dibutuhkan pihak keluarga, kami akan coba fasilitasi," ujar Asep.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan seluruh biaya pemulangan ditanggung pemerintah provinsi.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja sedang berkoordinasi untuk melakukan pemulangan jenazah tersebut. Seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah provinsi," katanya.
(sya/mso)