Dokter Temukan Tutup Pulpen Tersangkut 26 Tahun di Paru-paru Pria Ini

Dokter Temukan Tutup Pulpen Tersangkut 26 Tahun di Paru-paru Pria Ini

Averus Kautsar - detikJabar
Jumat, 05 Sep 2025 15:00 WIB
Asian doctor and an assistant in the operating room for surgical venous vascular surgery clinic in hospital.
Ilustrasi Operasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb
Jakarta -

Seorang pria berusia 33 tahun di New Delhi, India, mengalami kejadian medis yang jarang terjadi. Dokter menemukan tutup pulpen plastik yang bersarang di paru-parunya selama 26 tahun tanpa menimbulkan gejala serius.

Menurut keterangan Sir Ganga Ram Hospital, benda asing itu masuk ke tubuh pasien saat ia masih berusia 7 tahun. "Pasien laki-laki berusia 33 tahun itu secara tidak sengaja menelan tutup pulpen saat berusia 7 tahun ketika sedang bermain," ujar pihak rumah sakit, dikutip dari ANI News, Kamis (4/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama lebih dari dua dekade, pasien tidak mengalami gangguan kesehatan berarti. Namun, belakangan ia datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk terus-menerus disertai bercak darah pada dahak. "Sejak saat itu, ia tidak mengalami masalah kesehatan besar hingga baru-baru ini, ketika ia datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk terus-menerus dan adanya bercak darah pada dahaknya," lanjut keterangan rumah sakit.

Rangkaian pemeriksaan, termasuk rontgen, dilakukan untuk mencari penyebab keluhan tersebut. Tim bedah toraks akhirnya memutuskan operasi. Awalnya, dokter belum mengetahui jenis benda asing yang tersangkut di paru. Namun, mereka terkejut saat mendapati tutup pulpen di dalamnya.

ADVERTISEMENT

Konsultan departemen bedah toraks, Dr. Roman Dutta, menyebut kasus ini sangat jarang ditemukan. Kondisi pasien yang tidak disebutkan namanya itu unik karena tidak menimbulkan komplikasi serius meski benda asing berada di paru-paru selama puluhan tahun.

"Keberadaan benda asing di paru-paru dalam jangka waktu selama itu tanpa menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa sangatlah tidak biasa. Namun, hal ini juga menunjukkan betapa berbahayanya situasi seperti ini seiring waktu, karena dapat menyebabkan infeksi, perdarahan, atau risiko kesehatan serius lainnya," kata Dutta.

Saat ini, pasien dilaporkan dalam kondisi stabil dan menjalani pemulihan dengan baik.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(avk/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads