Kampus Universitas Pasundan atau UNPAS Bandung yang berada di Jalan Tamansari, Kota Bandung diberondong tembakan gas air mata oleh petugas.
Hal tersebut terjadi pascaaksi demonstrasi yang terjadi di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (1/9) kemarin.
Saat massa aksi dipukul mundur oleh pihak kepolisian dari kawasan DPRD, masa berlarian ke arah Jalan Sulanjana, Jalan Tamansari dan masuk ke kampus UNPAS. Massa aksi yang telah berada di dalam kampus, kemudian ditembaki gas air mata dari luar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tembakannya dari luar, langsung ke gedung, termasuk ada kaca pecah, jumlahnya 48 (sisa proyektil gas air mata)," kata Kanit Keamanan Kampus UNPAS Rosid, Selasa (2/9/2025).
Saat ini, sisa proyektil gas air mata ini sudah dikumpulkan di Pos Pengamanan Kampus UNPAS sebagai barang bukti. Rosid sebut, mahasiswa yang masuk ke UNPAS bukan hanya mahasiswa UNPAS saja, tapi banyak mahasiswa lainnya.
"Karena ini jadi titik kumpul, jadi bukan mahasiswa UNPAS saja yang start ke Gasibu dari sini. Jadi tujuannya kemarin Gedung DPRD, jadi kumpul di sini bukan mahasiswa UNPAS saja, tapi dari berbagai universitas yang dekat di Bandung," ujarnya.
"Jadi pimpinan mengintruksikan kepada kami melalui ajudannya silahkan dibuka saja untuk kemanusiaan, tapi hanya korban yang bisa masuk ke kampus karena KSR PMI sudah siap dari tanggal 30 Agustus. Tapi kenyataannya kemarin bukan korban saja yang ke sini, karena dipukul mundur, jadi semua larinya ke sini dan pada diam di sini sampai larut malam," tuturnya.
Rosid menyebut, semalam ada lebih dari 100 orang berlari ke dalam kampus UNPAS.
"Lebih dari 100 orang, yang pingsan 12 orang," ucapnya.
Disinggung tembakan gas air mata itu dipicu akibat lemparan bom molotov, Rosid menyebut tak ada lemparan Molotov dari dalam kampus ke arah luar.
"Enggak kalau di sini, tapi kalau di sana (arah UNISBA) saya tidak tahu kejadiannya. Kalau di sini mah enggak," pungkasnya.
Penjelasan Polisi
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan pun memberikan penjelasan mengenai insiden itu.
Ia mengatakan, polisi yang dibantu TNI awalnya sedang menyisir sejumlah area setelah memukul mundur massa yang berdemo di depan kantor DPRD Jabar. Setibanya di wilayah Tamansari, Kota Bandung, petugas menemukan tumpukan batu, kayu, hingga ban yang dibakar di tengah jalan.
"Di saat yang sama, adanya sekelompok orang memakai baju hitam yang diduga sebagian besar anarko. Mereka itulah awalnya yang menutup dan memblokade jalan di Tamansari sambil anarkis. Sehingga tim patroli skala besar gabungan TNI-Polri turun," katanya, Selasa (2/9/2025).
Hendra menyebut, massa berpakaian hitam yang diduga kelompok anarko ini merancang skenario provokasi. Mereka, kata dia, disinyalir memancing petugas, kemudian mundur ke Kampus Unisba hingga Unpas dengan tujuan agar pasukan polisi menyerang masuk ke kampus.
"Mereka merancang skenario provokator, di mana mereka memancing petugas dan mundur ke Kampus Unisba dengan harapan petugas menyerang masuk kampus," ungkapnya.
"Namun kita tetap tenang, tidak terpancing dengan skenario mereka. Dan kita lakukan penyisiran di sepanjang jalan," tambahnya.
Hendra pun memastikan tidak ada anggota polisi yang masuk ke dalam area kampus. Ia juga membantah soal narasi petugas yang menembakkan peluru karet.
"Anarko melakukan provokasi dari dalam Kampus Unisba dengan melempar bom molotov ke tim patroli kendaraan roda dua dan roda empat mobil rantis Brimob. Tim kemudian menembakkan gas air mata di jalan raya, yang kemudian tertiup angin ke arah parkiran Unisba," ungkapnya.
"Ini yang kemudian provokator dari anarko inginkan dan memang menunggu momen untuk membenturkan antara mahasiswa dan petugas. Mereka membuat framing bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata. Yang di mana semua itu hoaks," tegasnya.
"Pada kenyataan di lapangan, tidak ada satu pun petugas yang masuk ke area kampus, tidak ada satu pun petugas yang membawa senjata. Jarak petugas 200 meter dari Kampus Unisba dan tembakan flash ball tidak ada yang diarahkan ke kampus, semua ke jalan raya. Setelah kondisi Jalan Tamansari aman kami tetap melanjutkan patroli keliling," pungkasnya.
Konten artikel ini telah diperbarui pada Selasa 2 September 2025 pukul 11:41 WIB.