Suasana Tak Biasa Jalan Ahmad Yani Sukabumi di Tengah Isu Demo Mahasiswa

Suasana Tak Biasa Jalan Ahmad Yani Sukabumi di Tengah Isu Demo Mahasiswa

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 01 Sep 2025 14:50 WIB
Sebagian pertokoan di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi tutup saat demo mahasiswa
Sebagian pertokoan di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi tutup saat demo mahasiswa (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Bandung -

Suasana di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, tampak tak seperti biasanya pada Senin (1/9/2025). Deretan toko yang umumnya ramai kini terlihat tertutup rapat. Dari toko cat, konter ponsel, hingga toko sepeda, semua memilih tidak beroperasi.

Seorang juru parkir yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa penutupan ini dilakukan imbas kabar demo besar-besaran mahasiswa.

"Kan ada demo, jadi pada tutup dua hari. Pada takut," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi (43), warga sekitar, juga merasakan dampaknya. Ia menyebut, suasana pusat kota jadi seperti mati suri.

ADVERTISEMENT

"Biasanya ramai orang belanja, sekarang sepi banget. Apalagi setelah dengar ada penjarahan di Bandung kemarin, orang-orang di sini makin khawatir. Jadi lebih baik toko ditutup dulu," ujarnya.

Diketahui, di Kota Bandung mengalami penjarahan saat aksi demonstrasi yang berlangsung akhir pekan lalu. Peristiwa itu menimbulkan kecemasan di berbagai daerah, termasuk di Sukabumi, sehingga banyak pedagang memilih berhati-hati dengan menutup usahanya sementara waktu.

Kondisi sepi pun terasa hingga ke beberapa ruas jalan utama lain di pusat kota Sukabumi. Pedagang dan pemilik toko lebih memilih menunggu situasi kondusif sebelum kembali berjualan.

Aksi demonstrasi ini dilaksanakan oleh mahasiswa Cipayung Plus. Pantauan detikJabar pukul 14.22 WIB, massa mahasiswa telah tiba di Mapolres Sukabumi Kota.

Mereka membawa sejumlah isu, mulai dari solidaritas terhadap driver ojek online yang tewas tergilas kendaraan taktis, penolakan terhadap tindakan represif aparat, hingga kritik atas kenaikan tunjangan DPR maupun DPRD.

"Solidaritas untuk ojol menjadi sikap utama kami. Selain itu, hentikan represif aparat dan hapuskan tunjangan DPR hingga tingkat DPRD," kata Ketua GMNI Sukabumi, Aris Gunawan.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads