Rano Karno Apresiasi Kolaborasi Pemkab Bogor Urai Kemacetan di Jakarta

Rano Karno Apresiasi Kolaborasi Pemkab Bogor Urai Kemacetan di Jakarta

Hana Nushratu - detikJabar
Rabu, 27 Agu 2025 18:45 WIB
Pemkab Bogor
Foto: Pemkab Bogor
Jakarta -

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam kolaborasi mengurai kemacetan. Selain Bogor, Rano menegaskan pentingnya melibatkan daerah penyangga lain seperti Bekasi dan Depok.

Rano menegaskan perlunya kerja sama bukan hanya antarinstansi pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat.

"Kita mengajak teman-teman dari daerah penyangga untuk ikut berkolaborasi. Karena kemacetan di Jakarta juga berdampak pada wilayah mereka," ujar Rano, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah mengapa pak Gubernur membuat program Transjabodetabek demi memperlancar konektivitas lintas wilayah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut disampaikan Rano dalam apel digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (27/8). Apel ini membahas kolaborasi untuk memperkuat sinergi dalam penanganan masalah lalu lintas dan kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jabodetabek.

Apel dipimpin Rano Karno, diikuti Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan berbagai pemangku kepentingan dari daerah sekitar Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika hadir mewakili Bupati Bogor Rudy Susmanto. Ajat hadir didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.

Ajat menyampaikan apel ini mengingatkan bahwa persoalan lalu lintas tidak mengenal batas administrasi. Kemacetan bukan hanya masalah DKI Jakarta, tetapi juga dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat dari wilayah penyangga, termasuk Kabupaten Bogor.

"Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kebijakan baik Pemprov Jakarta maupun daerah sekitarnya," ungkap Ajat.

Ajat mencontohkan tingginya jumlah komuter asal Bogor menuju Jakarta. Dari data, jumlah penumpang dari Bogor mencapai 6.000 orang per hari, jauh di atas target awal sebanyak 2.000 penumpang.

"Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat besar, sekaligus menandakan kontribusi wilayah sekitarnya sangat berpengaruh terhadap lalu lintas di DKI Jakarta," jelas Ajat.

Ajat melanjutkan melalui apel kolaborasi ini diharapkan ada pembagian peran dan fungsi yang jelas antarwilayah dalam penanganan transportasi. Dengan begitu, tidak menjadi beban sepihak.

"DKI Jakarta adalah kota global dan kebanggaan Indonesia, maka sudah seharusnya semua pihak bekerja sama dalam mengurai permasalahan kemacetan," pungkasnya.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads