Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan, kemacetan tidak mengenal batas administrasi. Hal ini bukan hanya masalah DKI Jakarta, tetapi juga pengaruh mobilitas masyarakat dari wilayah penyangga, termasuk Kabupaten Bogor.
"Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kebijakan baik Pemprov Jakarta maupun daerah sekitarnya," ungkap Ajat di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).
Hal ini ia sampaikan dalam apel kolaborasi penanganan masalah lalu lintas dan kemacetan di Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ajat mencontohkan tingginya jumlah komuter asal Bogor menuju Jakarta. Data menunjukkan, jumlah penumpang dari Bogor mencapai 6.000 orang per hari, jauh di atas target awal sebanyak 2.000 penumpang.
"Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat besar, sekaligus menandakan kontribusi wilayah sekitarnya sangat berpengaruh terhadap lalu lintas di DKI Jakarta," jelasnya.
Ajat melanjutkan, melalui apel kolaborasi ini diharapkan ada pembagian peran dan fungsi yang jelas antarwilayah dalam penanganan transportasi. Dengan begitu, masalah lalu lintas dan kemacetan tidak menjadi beban sepihak.
"DKI Jakarta adalah kota global dan kebanggaan Indonesia, maka sudah seharusnya semua pihak bekerja sama dalam mengurai permasalahan kemacetan," tegasnya.
Apel yang dipimpin Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno dan diikuti Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya serta Kodam Jaya juga turut diikuti berbagai pemangku kepentingan dari daerah sekitar Jakarta.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan perlunya kerja sama bukan hanya antar instansi pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat. Dia menegaskan pentingnya melibatkan daerah seperti Bekasi, Depok, dan Bogor dalam kolaborasi mengurai kemacetan.
"Kita mengajak teman-teman dari daerah penyangga untuk ikut berkolaborasi. Karena kemacetan di Jakarta juga berdampak pada wilayah mereka. Itulah mengapa pak Gubernur membuat program Transjabodetabek demi memperlancar konektivitas lintas wilayah," ujar Rano.
(anl/ega)