'Pesta Sabun' di Bandung digerebek pemerintah. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendatangi salah satu tempat hiburan malam di kota kembang ini yang menjadi lokasi pesta.
Penggerebekan dilakukan Erwin pada Selasa (26/8/2025) malam. Erwin menyatakan tindakan itu dilakukan setelah acara 'Pesta Sabun' menuai kecaman karena menampilkan adegan kurang pantas bergelimang aurat.
Kejadian yang digagas sebuah event organizer (EO) di tempat hiburan berizin lengkap itu dinilai telah mencederai warga Kota Bandung dan mencederai visi Bandung Agamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesta Sabun? Apa sebenarnya pesta tersebut dan bagaimana sejarahnya? Konon, pesta itu ada kaitannya dengan dongeng naga sebelum akhirnya diadaptasi menjadi pesta dengan adegan dewasa. Simak informasinya dalam artikel ini yuk!
Sejarah Sabun
Sebelum menginjak pada kisah Pesta Sabun, tentu kita perlu mengenal bagaimana sabun hadir di dunia modern saat ini. Sabun yang kini merupakan benda cair atau padat yang digunakan untuk kebersihan tubuh, ternyata sudah ada format awalnya sejak 2.000 tahun sebelum masehi.
Sabun telah digunakan untuk kebersihan dan kesehatan kulit sejak zaman kuno. Bangsa Babilonia hingga India, telah menggunakan tanaman-tanaman khusus sebagai 'sabun'.
Dikutip dari studi berjudul 'A Journey of Soap from Ancient Origin Its Types and Methods of Manufacturing' oleh Shivaji M. Patil, dkk. dalam jurnal International Research Journal of Modernization in Engineering Technology and Science, dikatakan bahwa sabun dibuat juga dari lemak hewani.
"Bangsa Babilonia membuat sabun pertama dari alkali dan lemak hewani, yang telah diubah menjadi berbagai bentuk dengan bahan tambahan," tulis jurnal itu.
Selama ribuan tahun, manusia telah membentuk peradaban dan mengupayakan kebersihan diri. Akhirnya, seni membersihkan badan pun berkembang, di antaranya dengan hadirnya sabun di tengah-tengah manusia.
Kebersihan badan, berkaitan pula dengan ritual peribadatan bukan hanya untuk kesehatan kulit dan tujuan terapeutik. Penggunaan sabun termasuk di dalam tujuan-tujuan tersebut.
Menurut jurnal itu, dalam 'Grihya Sutra' disebutkan bangsa India kuno melakukan ritual mandi harian. Tulang atau batu digunakan ketika ritual itu untuk mengikis kotoran dari badan. Zaman berkembang, peradaban manusia selanjutnya menemukan abu dari tanaman 'soapwort' untuk mencuci tangan.
"Catatan paling awal tentang pembuatan sabun ditemukan pada tablet tanah liat Sumeria yang berasal dari sekitar 2000 SM. Merebus campuran lemak dengan abu kayu menghasilkan sabun dan digunakan untuk menghilangkan lemak dari wol sebelum diwarnai."
"Sebuah gulungan Mesir, Papirus Ebers, menyebutkan bahwa orang Mesir kuno menggunakan kombinasi minyak hewani dengan abu yang berasal dari tahun 1550 SM. Dan mandi secara teratur. Menggunakan abu pohon dan lemak hewani, orang Fenisia membuat sabun pada tahun 600 SM." tulis jurnal itu.
Sejarah Pesta Sabun
Pesta Sabun merujuk pada sebuah pesta di mana orang-orang yang hadir menari dengan lantai dipenuhi sabun. Kiwari, pesta sabun menggunakan sebuah mesin untuk menghasilkan gelembung sabun. Kata 'pesta sabun' sendiri diterjemahkan dari bahasa Inggri 'Foam Party' yang lebih tepat di-Indonesiakan menjadi 'pesta busa'.
Sejak kapan Pesta Sabun ada? Pesta ini sering dikaitkan dengan legenda naga pada zaman kuno. Bagaimana legenda itu?
Legenda Naga
'Dipapaés' dari situs Dragon Foam, Pesta Sabun dikaitkan dengan legenda naga yang dari mulutnya mengeluarkan api. Suatu hari, naga dengan nafas api itu berada di dekat air terjun. Entah karena unsur apa, air terjun itu punya sifat seperti sabun.
Naga itu tidak sengaja menghembuskan nafasnya ke arah air terjun tersebut. Ajaib, nafas naga ke air terjun ternyata menghasilkan gelembung.
Pesta Sabun di Zaman Modern
Di samping bertalian dengan legenda naga buang nafas ke air terjun, Pesta Sabun nyatanya merupakan perbuatan orang-orang modern. Pesta ini baru dimulai setelah manusia memasuki tahun 1900 M.
Dikutip dari situs Dragon Foam, ketika itu pada tahun 1990, di Ibiza, Spanyol ada sebuah klub malam yang menggelar pesta. Klub malam yang liar, selalu saja melebihi batas. Hingga seseorang di antara mereka punya ide terkait sabun. Idenya: Bagaimana kalau kita lumuri lantai dansa dengan gelembung sabun?
Dilumuri lah lantai itu, sehingga licin dan orang-orang menari seperti mereka lupa diri. Mereka menari, berseluncur, dan bersenang-senang dengan keadaan itu.
Namun, sebelum kejadian di Ibiza itu, para sejarawan film punya analisis lain tentang muasal Pesta Sabun. Yakni, dalam sebuah film pendek buatan tahun 1930, berjudul Rhapsody in Black and Blue, ada adegan di mana seorang aktris menampilkan tarian dalam sebuah ruangan yang dipenuhi gelembung sabun.
"Long before foam parties were even a thing (jauh sebelum Pesta Sabun menjadi sesuatu yang dikenal)," tulis situs itu.
Pesta Sabun Berisi Adegan Dewasa
Seperti kelahirannya di Ibiza, Pesta Sabun adalah buah dari pesta di klub malam di mana orang-orangnya melakukan apapun yang melintasi batas. Dragon Foam menyebutnya dengan kata 'amnesia'. Para hadirin pesta seperti lupa diri dengan melewati batas-batas.
Sebagai buktinya, kejadian 'Pesta Sabun' di Kota Bandung itu bisa menjadi contoh bahwa pesta sabun menampilkan adegan-adegan yang melanggar norma, sebagaimana dalil Pemerintah Kota Bandung ketika melakukan penggerebekan.
Kilas balik pada 1 Februari 2025, 'sabun mandi' menjadi salah satu barang bukti yang disita polisi dalam penggerebekan pesta seks sesama jenis di sebuah hotel di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Sabun yang pada masa kuno digunakan untuk ritual agama dan kebersihan diri, di zaman kini ada pula yang menggunakannya untuk kegiatan melanggar norma sosial dan agama.
(iqk/iqk)