Malam Mencekam Keluarga Jenal, Rumahnya Rusak Akibat Guncangan Gempa

Malam Mencekam Keluarga Jenal, Rumahnya Rusak Akibat Guncangan Gempa

Irvan Maulana - detikJabar
Kamis, 21 Agu 2025 15:30 WIB
Dinding dan atap rumah Jenal yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pangkalan, Kabupaten Karawang
Dinding dan atap rumah Jenal yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pangkalan, Kabupaten Karawang. (Foto: Irvan Maulana)
Bandung -

Rabu malam (20/8/2025) keluarga Jenal Abidin (33) warga Desa Ciptasari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang tidak dapat tidur lelap, sebab beberapa kali ia merasa pusing diguncang gempa bumi, terlebih saat itu hujan tengah mengguyur desanya.

"Malam itu, kita keluarga melakukan aktivitas biasa, adik saya, istri ada yang di kamar, ada yang di tengah rumah, saya lagi di dapur. Saya kaget tiba-tiba ada guncangan. Kemudian dapur bocor, pas lihat ke atas ternyata genting dapur ambrol," kata Jenal saat berbincang dengan detikJabar di kediamannya, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guncangan pertama, dikatakan Jenal, sangat jelas terasa, berlangsung hampir 30 detik, keluarganya di ruang tamu juga berteriak ketakutan, karena merasakan guncangan tersebut.

"Keluarga saya takut, ibu, istri pada ngejerit, tapi beruntung tidak terjadi apa-apa di dalam rumah. Hanya genting dapur saja ambrol, sampai banjir juga karena sedang hujan kondisi malam kan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Jenal kemudian membawa senter, lalu keluar rumah, sedangkan keluarganya ikut ke teras rumah. Ia lantas memeriksa kondisi tetangga sekitar, dan hal serupa juga dirasakan oleh tetangganya.

"Setelah kejadian itu, saya keluar bawa senter bawa payung, keluarga juga ikut keluar di teras. Saya tanya tetangga ternyata juga ngerasin gempa. Tapi gak ada yang cerita seperti saya ini rumahnya rusak," imbuhnya.

Tak berhenti di situ, kata Jenal, guncangan kemudian datang tak sampai satu jam kemudian, namun guncangan kedua tak mengakibatkan kerusakan apa pun.

"Kemudian kan ada lagi gempa terasa, cuma gak ada dampak karena guncangan kecil cuma keliatan lampu rumah goyang aja karena guncangan," ucap Jenal.

Gempa bumi itu, dikatakan, Jenal terjadi beberapa kali, hingga guncangan yang terasa besar teras lagi kemudian sekira pukul 22.30 WIB, rumah Jenal pun kembali mengalami kerusakan.

"Kemudian setelah kira-kira jam setengah 11 malam, ada lagi gempa, guncangannya agak besar. Rumah saya juga terdampak, kalau tadi hanya genting dapur, sekarang genting teras rumah juga ambrol. Bahkan tembok tengah rumah dan dapur juga retak," ungkapnya.

Jenal sendiri, memutuskan untuk tidak tidur malam itu, sembari berjaga jika kemungkinan hal buruk terjadi, sedangkan keluarganya tidur satu lokasi di salah satu kamar untuk keamanan di ruang yang cukup sempit.

"Saya gak tidur buat jaga-jaga, kalau keluarga tidur di satu ruangan yang memang cukup sempit, biar agak aman," ujar dia.

Akibat peristiwa gempa bumi semalam, Jenal pun terpaksa tidak masuk kerja untuk mengajar di sekolah, sebab ia harus membereskan rumahnya yang terdampak gempa.

"Saya absen dulu ke sekolah, gak ngajar dulu, karena kan ini kondisi rumah harus diberesin. Saya juga berharap ada tindak lanjut dari pemerintah supaya ada solusi untuk perbaikan rumah," pungkasnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads