Detik-detik Ular Berbisa Ngumpet di Lemari hingga Tewaskan Sumyati

Kabar Daerah

Detik-detik Ular Berbisa Ngumpet di Lemari hingga Tewaskan Sumyati

Imam Suripto - detikJabar
Rabu, 20 Agu 2025 12:30 WIB
Ular weling atau Bungarus candidus alias Malayan Banded Krait. (Dok Instagram Sioux Indonesia)
Ilustrasi ular berbisa (Dok Instagram Sioux Indonesia)
Brebes -

Peristiwa tragis terjadi di Dukuh Karangpucung, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Seorang wanita paruh baya bernama Sumyati (57) meninggal dunia usai dipatuk ular berbisa di rumahnya, Minggu malam (17/8/2025).

Insiden bermula ketika Sumyati hendak menunaikan salat Isya sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, ia melihat seekor ular masuk ke dalam rumah. Refleks, ia meraih gagang sapu untuk mengusir hewan melata itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat akan salat Isya, dia melihat ular di dalam rumah. Sontak dia meraih sapu dan mengusirnya. Tapi malah lari ke bawah lemari," ungkap Tarsun (51), warga Cinanas seperti dilansir detikJateng, Senin (19/8/2025).

Sumyati terus berusaha memastikan ular tersebut mati atau keluar rumah. Namun nahas, ular justru menyerang balik dan mematuk kakinya. Meski berhasil membunuh ular itu dengan sapu, gigitan berbisa sudah telanjur masuk ke tubuhnya.

ADVERTISEMENT

Kondisi Memburuk Setelah Dua Jam

Awalnya, Sumyati hanya merasa sakit ringan di bagian kaki. Namun sekitar pukul 21.00 WIB, tubuhnya mulai lemas, demam, dan pandangan berkunang-kunang.

"Awalnya tidak merasa apa-apa cuma sakit sedikit di kaki. Tapi sekitar jam 21.00 WIB, baru merasakan lemas dan mata berkunang-kunang. Dia pun meminta tolong tetangga yang biasa menangani orang digigit ular," kata Tarsun.

Korban pun mendatangi Kurdi (80), tetangganya yang dikenal bisa mengobati gigitan ular. Kurdi sempat berusaha mengeluarkan racun dari kaki Sumyati, namun kondisi wanita itu justru semakin memburuk.

"Karena kondisinya memburuk, diobati tidak sembuh, korban dibawa ke RSUD Brebes," lanjutnya.

Setibanya di RSUD Bumiayu, nyawa Sumyati tidak berhasil diselamatkan. Sekitar pukul 22.30 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia. Jenazah kemudian dimakamkan pada Senin pagi di TPU setempat.

"Sekitar tiga jam setelah digigt ular, Sumyati meninggal dunia. Paginya langsung dimakamkan," tandas Tarsun.

Kepala Desa Cinanas, Hensika Cindy Setiawan, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, racun ular yang mematuk korban sangat berbisa, meski jenisnya tidak dapat diketahui karena ular sudah dibunuh.

"Setelah mematuk korban, ular langsung dibunuh, jadi belum bisa diketahui jenisnya. Hanya saja yang jelas ular berbisa," ujar Kades Cinanas, Selasa (19/8/2025).

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap keberadaan ular, terutama saat musim hujan seperti sekarang. Kondisi lembab kerap membuat ular keluar dari sarangnya dan masuk ke pemukiman warga.



Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads