Bandung, Minggu (17/8/2025) pagi, suasana Kecamatan Rancasari tampak berbeda dari biasanya. Jalanan yang umumnya dipadati kendaraan, kali ini berubah menjadi panggung kemeriahan rakyat. Ratusan warga turun ke jalan, berarak-arakan merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan penuh sukacita.
Arak-arakan dimulai dari kawasan Lottemart sebagai titik kumpul, lalu bergerak menyusuri Jalan Sempadan Sungai Rancasari hingga ke Jalan Soekarno Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang perjalanan, warga tampil penuh kreativitas dengan beragam busana. Ada yang mengenakan pakaian adat, kostum tentara, hingga menyerupai para pejuang kemerdekaan. Tidak ketinggalan, muncul pula sosok-sosok horor seperti tuyul, pocong, genderuwo, dan nenek lampir yang memancing tawa penonton di pinggir jalan.
Kreativitas warga tidak berhenti pada kostum. Sejumlah sepeda hias tampil mencuri perhatian, dihias menyerupai panjat pinang, bahkan ada yang berbentuk mobil, helikopter, hingga robot. Semua itu menambah semarak perayaan.
![]() |
Kegembiraan jelas tergambar di wajah Nurul (21), remaja Karangtaruna asal Rancasari, yang bertugas mengawal warga RW.
"Senang banget bisa ikut berpartisipasi bareng teman-teman," ujarnya.
"Saya dari Karangtaruna, ngawal warga RW, alhamdullilah rame," tambahnya.
Keceriaan yang sama dirasakan Jajang (35), warga yang datang bersama istri dan anaknya. Ia bahkan menghias sepeda anaknya agar lebih meriah saat ikut arak-arakan.
"Anak seneng banget ikut acara ini, apalagi sepedanya saya hias," ujar Jajang.
Harapan sederhana pun ia sematkan pada perayaan ini. Salah satunya menumbuhkan kecintaan terhadap ranah air.
"Semoga bisa tumbuh kecintaannya terhadap tanah air," ujarnya.
Rancasari tidak sekadar merayakan hari kemerdekaan. Lebih dari itu, warga merajut kebersamaan, menyalakan semangat gotong royong, dan menanamkan cinta tanah air bagi generasi muda lewat cara yang paling meriah dan penuh warna.
(wip/dir)