Pagi itu, Jumat (15/8/2025), Jalan Raya Cadas Pangeran di Kabupaten Sumedang tampil berbeda. Biasanya, jalan berkelok yang menjadi urat nadi penghubung lalu lintas ini ramai oleh deru mesin kendaraan. Namun, kali ini, riuhnya digantikan oleh semangat merah putih yang berkibar di udara.
Dari kejauhan, terlihat puluhan hingga ratusan orang berbaris rapi di sekitar patung Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dan Pangeran Kornel, dua sosok yang menjadi simbol kisah panjang di tanah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kepala mereka, terikat tali merah putih, menambah aura nasionalisme yang terasa kuat di bawah sinar matahari pagi.
Perlahan tapi pasti, sehelai bendera raksasa mulai terbentang di sepanjang jalan. Tidak sekadar selembar kain, melainkan satu kilometer bendera merah putih, dibentangkan dengan penuh hati-hati oleh tangan-tangan petugas gabungan dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumedang. Gerakan mereka kompak, penuh kesungguhan, seolah setiap sentimeter kain itu menyimpan makna perjuangan.
Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika, berdiri di antara peserta pembentangan, menyaksikan bendera menjulur sejauh mata memandang.
"Alhamdulillah kami berkumpul bersama membentangkan bendera merah putih sepanjang 1 Kilometer untuk memperingati 17 Agustus 2025 yang mana ini rangkaian dari nanti hari Minggu," ujarnya.
Bagi Sandityo, Cadas Pangeran bukan sekadar latar acara. Tempat ini adalah saksi bisu perlawanan rakyat Sumedang terhadap kekuasaan Gubernur Hindia Belanda, Daendels, yang dipimpin oleh Pangeran Kornel.
"Bagaimana para pendahulu-pendahulu kita yang bersatu untuk melawan Gubernur Hindia Belanda Daendels yang dipimpin oleh Pangeran Kornel, sehingga kita pilih Cadas Pangeran ini sebagai tempat atau simbol perlawanan dan kebersamaan bagi warga Sumedang dalam memerangi penjajah pada kerja paksa di Cadas Pangeran ini," katanya.
Pembentangan bendera ini bukan hanya untuk memperingati Hari Kemerdekaan, tapi juga sebagai pesan bagi generasi muda. Sandityo ingin mereka merasakan denyut sejarah di setiap hembusan angin yang melewati kain merah putih itu.
"Harapannya tentunya selain hal ini menjadi ajang silaturahmi dan juga memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa rasa aman yang kita miliki dan rasa damai yang kita miliki sekarang adalah perjuangan dari pahlawan. Sehingga pelajaran-pelajaran yang ada di seluruh Indonesia pun khususnya di Sumedang harus tahu dan harus mengerti dengan adanya kegiatan seperti ini menunjukan bahwa kita cinta tanah air," pungkasnya.
(dir/dir)