Jalan penghubung di Jembatan Bojongkopo, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kini tampak mulus dan sudah tersambung.
Namun, meski secara fisik telah rampung, jembatan ini ternyata masih belum bisa digunakan hingga rencana fungsional pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Pantauan detikJabar di lokasi, Senin (11/8/2025), aspal hitam membentang rapi di atas jembatan. Di tengah bentang jembatan, tampak sebuah tenda berisi layar monitor dan kursi yang menjadi tempat kegiatan pengelola jembatan bersama warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilham, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 Provinsi Jawa Barat, mengatakan kegiatan hari ini digelar sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada warga sekitar yang mendukung proses pembangunan jembatan pengganti tersebut.
"Acara ini sebenarnya untuk berterima kasih kepada warga, babinsa, kades, kadus, dan semua pihak yang sudah membantu kami menyukseskan pembangunan jembatan ini. Saat membangun mungkin ada yang berisik, mengganggu istirahat warga, jadi kami ingin mengucapkan terima kasih. Insyaallah tanggal 17 nanti mau kami fungsionalkan," kata Ilham kepada detikJabar.
Ia meminta warga bersabar karena meski jalan sudah diaspal, masih ada pekerjaan finishing yang harus diselesaikan.
"Progresnya sudah diaspal, tapi sabar dulu. Ada sambungan ke jalan yang belum kering, kami finishing dulu, pasang rambu dulu supaya aman. Tunggu sampai tanggal 17, ini juga sudah lebih cepat dari rencana awal di September. Sekarang progresnya baru 90 persen," ujarnya.
Terkait proses pembangunan, Ilham menyebut kendala utama hanyalah faktor cuaca.
"Kendalanya lebih ke waktu, kami ditargetkan 4 bulan dan alhamdulillah tercapai. Cuaca sempat hujan, tapi sekarang sudah kering. Warga di sini juga baik, sampai meminjamkan tanahnya untuk akses sementara. Terima kasih banyak," ucapnya.
Setelah jembatan baru difungsikan, jembatan darurat yang digunakan selama masa pembangunan akan dibongkar dan disimpan untuk kebutuhan darurat di masa depan.
"Nanti kalau sudah dipakai jembatan baru, jembatan darurat akan dicopot dan disimpan di gudang. Kalau ada bencana lagi, bisa dipakai lagi mudah-mudahan tidak terjadi," pungkasnya.
(sya/yum)