Kondisi satwa di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) dipastikan tetap terjaga meski tengah dilanda konflik dualisme kepengurusan yang berujung bentrokan beberapa hari lalu.
Para perawat satwa (keeper) disebut tetap diizinkan masuk untuk memberi makan hewan-hewan koleksi setelah sebelumnya sempat tertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari, Sulhan Syafi'i, mengatakan prioritas utama pihaknya saat ini adalah memastikan semua satwa, terutama bayi-bayi yang membutuhkan perawatan khusus, tetap terurus dengan baik.
"Alhamdulillah para keeper diperkenankan masuk untuk memberi makan karena kita memiliki belasan bayi satwa, karnivora, dan orang utan yang perlu diberi susu tiap tiga jam sekali," ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Menurut Sulhan, salah satu satwa yang menjadi perhatian khusus adalah seekor orang utan bernama Tama yang memiliki orang tua asuh Wali Kota Bandung, M Farhan. Tama, kata dia, harus mendapatkan susu pada jam-jam tertentu.
"Itu harus dikasih susu jam 6, kemarin baru dikasih susu jam 11 siang karena semuanya (keeper) ditahan," ungkapnya.
Selain Tama, ada pula sejumlah karnivora yang baru lahir. Kondisi ini membuat keterlambatan pemberian pakan atau susu berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Sulhan menyebut, area kebun binatang kabarnya akan ditutup sampai Sabtu (9/8/2025). Namun, ia berharap konflik segera selesai agar aktivitas perawatan bisa kembali normal.
"Kami harus menyelamatkan satwa dan ini (Bandung Zoo) merupakan kebanggaan Kota Bandung," tegasnya.
(bba/orb)