Alasan Prabowo Lakukan Pidato Tertutup di KSTI 2025

Alasan Prabowo Lakukan Pidato Tertutup di KSTI 2025

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 07 Agu 2025 14:17 WIB
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara konvensi di ITB. (YouTube Setpres)
Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto: YouTube Setpres)
Bandung -

Pidato Presiden Prabowo Subianto saat membuka Konvensi Sains, Teknologi dan Industri (KSTI) 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung dilakukan secara tertutup.

Awak media dilarang menyaksikan hingga mengambil gambar orang nomor satu di Indonesia ini berpidato dan dipersilahkan untuk keluar gedung acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apa alasan Prabowo melarang awak media menyaksikan pidatonya?

"Biar lebih bebas gitu, ya," kata Prabowo kepada awak media seusai acara.

ADVERTISEMENT

Prabowo berharap, jika hal tersebut tidak dianggap negatif oleh banyak pihak. "Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi ini kan kita bicara ilmu, sains, teknologi," tambah Prabowo.

Pidato tertutup Prabowo itu dilakukan setelah dia menyapa peserta, tamu undangan dan jajaran menteri yang hadir di gedung acara. Setelah menyapa, Prabowo mempersilakan awak media keluar dari dalam gedung dan menunggu di ruang konferensi pers.

Pidato yang akan dilakukan Prabowo dalam KSTI 2025 juga tidak disiarkan. YouTube ITB yang sebelumnya melakukan siaran langsung kegiatan ini, sama-sama menghentikan siaran langsungnya.

Prabowo sempat menyapa awak media, saat awak media meninggal akan gedung acara. "Para wartawan dipersilakan minum kopi, sudah disiapkan," ucap Prabowo disambut tepuk tangan dari hadirin dalam KSTI 2025.

Sebelum diingatkan Prabowo, awak media juga sempat diingatkan oleh panitia jika setelah Presiden menyapa hadirin, agar meninggalkan gedung acara.

Seperti diketahui, KSTI 2025 digelar selama tiga hari dari 7-9 Agustus. KSTI 2025 merupakan forum strategis berskala nasional dan internasional dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi nasional berbasis sains dan teknologi.

Pada kegiatan ini, 3.000 peserta dari berbagai kalangan, termasuk ilmuwan terkemuka, teknokrat, CEO BUMN, pelaku industri strategis nasional, pengambil kebijakan tingkat tinggi, hingga diaspora Indonesia akan hadir.

Konvensi ini menitikberatkan pada integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas, yaitu pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju. Seluruh sektor tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan strategis Indonesia menuju kemandirian teknologi dan peningkatan daya saing global.

Kegiatan KSTI 2025 meliputi sesi diskusi panel, executive session bersama jajaran kementerian dan lembaga strategis, sharing session dari para peraih Nobel dan akademisi dunia, pameran hasil riset dan inovasi industri, hingga penghargaan BRIN Award untuk institusi riset dan karya ilmiah terbaik.

(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads