Fosil tanduk hewan besar ditemukan warga Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Tanduk sepanjang 1,2 meter itu, diduga berasal dari hewan purban.
Ngadi (50), sang penemu tanduk, mengatakan ia menemukan tanduk tersebut mencari pasir di sungai. Ia sempat menyangka fosil hewan diduga kerbau purba (Babulus palaeokarabau) itu adalah gading gajah.
"Saya tidak sengaja, saya pas mencangkul, pas itu saya langsung gali terus, sampai muncul tanduk kerbau," ucap Ngadi kepada detikJateng.
"Saya kira itu gading gajah. Setelah ketemu saya bawa pulang. Itu pas Jumat pagi," terangnya.
Ngadi juga telah melaporkan temuannya ke pihak Pemerintah Desa. Dia mengaku baru pertama kali menemukan benda purbakala.
"Baru pertama ini menemukan. Sebelumnya belum pernah. Rencana saya ya saya rawat. (Untuk pelestarian) iya," bebernya.
Ngadi yang juga seorang petani saat itu bekerja mencari pasir untuk dijual. Dia mencari pasir secara tradisional dengan cangkul. Sungai berada tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak sekitar 100 meter.
"Nyari pasir di sungai sebelah utara. Pasir untuk bangunan. Dijual. Pakai alat, pakai cangkul," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, fosil tanduk kerbau purba tersebut dengan panjang sekitar 120 centimeter dan lebar 24 centimeter. Bentuknya melengkung panjang, ujungnya meruncing, berwarna cokelat kehitaman.
Terdapat bagian yang patah, ada juga yang hancur. Pecahan fosil itu masih ada di tempatnya.
Saat ini fosil itu disimpan di rumah Ngadi. Benda purbakala itu diletakkan di atas karung untuk menjaga kondisi fosil.
(yum/yum)