Pagar Rumah Tetangga Ambruk di Tasikmalaya, 4 Orang Terluka

Pagar Rumah Tetangga Ambruk di Tasikmalaya, 4 Orang Terluka

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 04 Agu 2025 12:53 WIB
Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cijelereun, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin (4/8/2025) dini hari.
Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cijelereun, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin (4/8/2025) dini hari. (Foto: dok Tagana/istimewa)
Tasikmalaya -

Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cijelereun, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Senin (4/8/2025) dini hari. Pagar rumah setinggi lima meter ambruk dan menimpa rumah milik Handa yang berada di bawahnya. Akibatnya, dua ruangan kamar tidur jebol.

"Betul, kejadian ada pagar rumah ambruk menimpa rumah di bawahnya. Dua kamar tidur jebol," ujar Kapolsek Salawu, AKP Dedi Darsono, kepada detikJabar, Senin (4/8/2025).

Empat penghuni rumah dilaporkan tertimpa reruntuhan. Marlina (35), anak pemilik rumah, mengalami luka di bagian kaki. Anak Marlina, Mega (3), mengalami luka di bagian kepala dan dirujuk ke RSU KH. Zaenal Mustofa, Singaparna. Siti Nurjanah (21), anak pemilik rumah lainnya, mengalami luka ringan di kaki, sementara bayinya yang berusia 8 bulan, Kaesa, selamat tanpa luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Empat orang luka-luka dibawa ke Puskesmas Salawu dan RSU KHZ Mustofa. Untungnya tidak sampai ada korban jiwa," kata Dedi.

Longsor ini diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut cukup lama. Petugas kepolisian bersama warga turut membantu proses evakuasi di rumah korban.

ADVERTISEMENT

Selain merusak rumah, longsor juga menimpa Jalan Raya Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Tebing setinggi 18 meter ambrol dan menutup sebagian badan jalan, menyebabkan arus lalu lintas tersendat dari kedua arah.

"Evakuasi tanah longsoran dilakukan menggunakan alat manual seperti cangkul, sekop, dan gerobak dorong oleh pekerja Dinas PUPR, Polri, dan warga masyarakat setempat. Alhamdulillah, jalan sudah bisa dilintasi," jelas Dedi.

Sementara itu, sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) atau 43 jiwa terdampak banjir di Kampung Cilembu, Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, pada hari yang sama.

Sekitar 11 rumah warga terendam banjir akibat luapan Sungai Cikunten yang diguyur hujan deras sejak Minggu (3/8/2025) malam. Dampak terparah dialami rumah milik Ai Maryati (60), warga Kampung Cilembu RT 08 RW 02. Bagian belakang rumahnya ambruk karena tergerus luapan Sungai Cikunten dan genangan air kiriman dari Sungai Citatah.

Selain bagian yang ambruk, sejumlah bagian dalam rumah juga mengalami retakan dan berpotensi ambruk jika tidak segera ditangani.

"Rumah yang terdampak paling parah dari beberapa titik yang kami tinjau adalah milik Ibu Ai Maryati, yang ambruk di bagian dapur belakang," terang Sekretaris Camat Singaparna, Hj. Dais Nuronia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads