Pagi Melelahkan Saat Yudi 'Bertarung' dengan Truk di Jalan Bojongsoang

Pagi Melelahkan Saat Yudi 'Bertarung' dengan Truk di Jalan Bojongsoang

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 04 Agu 2025 10:00 WIB
Kepadatan arus lalu lintas di Persimpangan Buahbatu
Kepadatan arus lalu lintas di Persimpangan Buahbatu (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Langit Bandung belum terlalu terik. Namun bagi Yudi Maulana (26), perjalanan dari rumahnya di Ciparay menuju tempat kerja di kawasan Buahbatu sudah terasa melelahkan.

Kemacetan panjang di Jalan Bojongsoang tak bisa dihindari. Deretan kendaraan pribadi, motor, hingga truk-truk besar bergerak lambat, bahkan sesekali berhenti total.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu karyawan bank swasta itu mengatakan, biasanya perjalanan Ciparay-Buahbatu hanya ditempuh 30 menit. Kali ini, 50 menit perjalanan yang dilalui, Yudi baru sampai Persimpangan Buahbatu saja.

"Sekitar 10 menitan sampai kantor," kata Yudi sedikit menggerutu kepada detikJabar saat ditemui di persimpangan Buahbatu, Senin (4/8/2025).

ADVERTISEMENT

Kemacetan ini tak lepas dari proyek perbaikan Jembatan Citarum di Jalan Banjaran-Dayeuhkolot. Akibatnya, arus kendaraan dialihkan, dan Jalan Bojongsoang jadi tumpuan utama. Volume kendaraan melonjak, dan para pengendara harus bersabar menghadapi antrean panjang setiap hari.

Yudi mengaku, bukan hanya proyek perbaikan yang memperparah kondisi jalan. Kehadiran truk-truk besar di jam sibuk membuat situasi makin sulit dikendalikan.

"Truk besar, tronton, yang panjang-panjang pada melintas juga di pagi hari, akibatnya jalan semakin macet," ujar Yudi.

Meski kendaraan tetap bergerak, laju mereka sangat lambat. Persimpangan Buahbatu menjadi salah satu titik paling padat. Ditambah lagi dengan waktu tunggu lampu merah yang cukup lama, membuat banyak pengendara kehilangan kesabaran.

"Macet parahnya pagi dan sore menjelang malam, kalau bisa jam-jam sibuk truk-truk besar diatur perjalanannya, karena cukup membuat perlambatan arus lalu lintas," jelasnya.

Tak jauh dari situ, Juna (32) pengendara lainnya, mengalami hal serupa. Ia menyayangkan kurangnya pengaturan kendaraan besar di jam-jam sibuk. Menurutnya, truk-truk besar seharusnya melintas di malam hari atau menggunakan jalur tol lain.

"Kalau bisa sih truk-truk gede dari Tol Buahbatu mau ke Majalaya pakai jalur Tol Cileunyi saja, biar gak penuh, atau kalau bisa waktu perjalanannya diatur, supaya lalu lintas tetap lancar," ujar Juan.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran dari para pengguna jalan. Selain mengganggu aktivitas, kemacetan yang parah juga bisa berdampak pada keselamatan. Banyak pengendara harus mengambil jalur sempit, menyalip sembarangan, bahkan melintasi trotoar demi menghindari kemacetan.

"Takutnya sih mogok atau trouble, kebayang, sudah mah jalan pas-pasan, ada truk mogok, bisa chaos jalannya. Ya intinya harus tahu waktu juga sih," pungkas Juna.

Warga berharap ada solusi nyata dari pemerintah atau pihak terkait. Mulai dari rekayasa lalu lintas, pengaturan waktu operasional truk besar, hingga percepatan perbaikan jembatan agar kemacetan tak terus terjadi di pagi dan sore hari.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads