Saat Talenta Jazz Muda Tampil Memukau di Gaia Music Festival 2025

Saat Talenta Jazz Muda Tampil Memukau di Gaia Music Festival 2025

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Minggu, 03 Agu 2025 11:00 WIB
Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025.
Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025. (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

Cuaca cerah di kawasan Bandung Utara mengiringi penampilan trio musisi jazz Sokhi di hari kedua Gaia Music Festival 2025, Sabtu (2/8/2025). Sejak sore, para pengunjung telah meramaikan area Endless Stage dengan latar langit lepas dan pepohonan hijau guna menikmati view matahari terbenam dan suguhan musik.

Membawakan lagu-lagu orisinal hingga cover, Sokhi sukses menciptakan atmosfer yang hangat dan akrab. Terutama saat mengajak penonton berinteraksi di lagu asal Italia "Bella Ciao" yang dibawakan dengan semangat.

Memasuki malam, panggung utama yang terletak di amphitheater The Gaia Hotel Bandung dibuka dengan penampilan trio kakak beradik Song Brothers. Berkolaborasi dengan sejumlah musisi, mereka menyuguhkan aksi panggung yang membuat suasana semakin panas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Song Brothers berhasil membawakan sejumlah nomor lagu dengan sangat memukau, mengingat usia para personilnya yang terbilang muda. Masing-masing mereka berhasil menunjukan kepiawaian dalam bermusik melalui eksplorasi berbagai genre mulai dari funk hingga jazz rock yang kental dengan nuansa eksperimental.

Salah satu sorotan adalah aksi drum solo dari Joshafat Song yang memikat penonton berkat kemampuannya yang cemerlang. Kolaborasi vokal dengan Farrel Faraknimella dalam beberapa lagu, termasuk "In The Sentimental Mood", menambah sentuhan RnB yang memperkaya dinamika musik mereka.

ADVERTISEMENT

Usai The Song Brothers, giliran Jordan Susanto yang naik ke atas panggung membawakan lagu-lagu bernuansa funk, RnB, hingga gospel. Aksi panggungnya seolah membawa kembali penonton bernostalgia ke era musik tahun 60-an.

Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025.Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Dua nomor andalannya, "Sweet Cheery Girls" dan "Still Drunk," dibawakan dengan apik. Penampilan Jordan juga dilengkapi dengan cover lagu-lagu seperti "You've Got a Friend" hingga "I Feel Good" yang dikemas dengan groovy dan langsung disambut sing along penonton.

Panggung kemudian dimeriahkan oleh The Aartsen Brass Band feat Kostas Patsiotis. Grup yang digawangi oleh personel keluarga tersebut membuka penampilan mereka lewat lagu lawas "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" yang dibawakan dalam sentuhan keroncong dan jazz.

Tak hanya itu, The Aartsen tampil berkolaborasi dengan pemain harmonika Rega Dauna yang sebelumnya juga tampil bersama Song Brothers. Lagu "Rame-Rame" menjadi penutup yang membuat penonton bangkit dari tempat duduk untuk berdansa bersama.

Pukul 22.30, musisi pamungkas di hari kedua Gaia Music Festival 2025, Tulus, naik ke atas pentas disambut sorak sorai penonton. Ia membuka penampilannya lewat lagu "Jangan Cintai Aku Apa Adanya" yang langsung membuat seluruh penonton bernyanyi bersama.

Beberapa hits andalannya seperti "Sepatu," "Monokrom," hingga "Sewindu" turut dibawakan. Aksi panggungnya berhasil menghangatkan suasana di tengah cuaca malam Kota Bandung yang semakin dingin menusuk.

Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025.Penampilan Tulus di Gaia Music Festial 2025. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Lagu-lagu dari album Manusia, seperti "Tujuh Belas" dan "Jatuh Suka" tak luput dinyanyikan. Suara emas Tulus yang khas dan tanpa cela menjadi penutup manis Gaia Music Festival 2025.

Berkumpulnya Talenta Jazz Muda

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam gelaran Gaia Music Festival 2025 adalah berkumpulnya para musisi jazz muda muda berbakat. Tak hanya membawa nama-nama besar, panggung musik ini menyediakan ruang bagi talenta muda untuk tampil menyuguhkan karya mereka.

Sokhi, misalnya, adalah trio jazz yang telah tampil di berbagai negara termasuk Prancis. Mereka memadukan elemen strings, jazz, dan folk menjadi sajian musik yang khas.

Di hari pertama, penampilan Guernica String Quartet juga berhasil mencuri perhatian. Di hari kedua, aksi panggung Song Brothers dan Jordan Susanto yang kini tengah naik daun menjadi highlight acara yang berkesan di benak penonton.

Hal ini menjadi angin segar di tengah polemik yang belakangan viral di media sosial terkait label "festival jazz" yang dinilai sekedar gimmick belaka. Musisi jazz seolah dikesampingkan dari line-up demi penjualan tiket.

Drummer Song Brothers, Joshafat Song menilai situasi tersebut belakangan ini mulai menunjukkan perbaikan. Ia mengatakan, mulai banyak festival bertitel jazz yang selaras dengan tujuannya.

"Kalau melihat setahun dua tahun belakangan ini, beberapa sudah mulai membaik. Dulu kan ada jazz festival tapi ya line up-nya macam-macam. Tapi makin ke sini semakin banyak festival jazz yang memang persentasi musisi jazz nya lebih banyak," ungkap Joshafat ketika ditemui detikJabar selepas acara.

Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025.Penampilan musisi di Gaia Music Festial 2025. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Sementara itu, bassist Song Brothers, Samuel Song menilai bahwa kualitas individu para musisi jazz muda di Indonesia tidak kalah dengan pemain internasional. Hanya saja kesempatan tampil yang masih terbatas membuat sebagian besar nama belum dikenal publik luas.

"Sebenernya musisi di Indonesia itu bagus-bagus banget. Individual player-nya sangat luar biasa, berani bersaing sama dunia luar. Tapi mungkin banyak yang belum dikenal karena mereka belum dapat panggung," ungkap Samuel.

"Padahal sebenarnya punya potensi yang luar biasa. Mungkin dari semuanya itu 50 persen sudah dikenal, tapi sisanya belum," lanjutnya.

Mereka menilai, kolaborasi lintas genre juga menjadi salah satu cara yang dinilai efektif untuk membuka ruang lebih luas bagi musisi jazz untuk lebih dikenal melalui festival. Misalnya dengan menggaet musisi bernama besar untuk memperluas jangkauan khalayak, namun tetap menghadirkan sentuhan aransemen jazz di beberapa lagu.

"Semoga suatu saat kuantitas panggung di Indonesia untuk musisi-musisi jazz lebih banyak. Jadi pasti perkembangannya akan lebih besar," ungkap Samuel.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Seseru Apa Latihan Perdana Pestapora di Malaysia?"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads