Cianjur Sepekan: Dua Rumah Hanyut Diterjang Banjir

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 03 Agu 2025 17:00 WIB
Rumah warga hanyut diterjang banjir di Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikcom)
Cianjur -

Sepekan ini berbagai peristiwa terjadi di Cianjur dan Purwakarta, dua rumah hanyut di Cianjur, puluhan perahu nelayan karam hingga penggerebekan oplosan LPG di Purwakarta.

Berikut berbagai artikel menarik yang dihimpun dari wilayah Cianjur dan Purwakarta selama sepekan.

Dua Rumah di Cianjur Hanyut

Dua rumah semi permanen di Desa Kertamukti, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur hanyut diterjang banjir akibat luapan air sungai, Senin (28/7/2025) malam. Selain itu, puluhan rumah di dua desa di Kecamatan Sindangbarang pun turut terendam banjir.
Kepala Desa Kertamukti Budiawan mengatakan, banjir akibat luapan air Sungai Cimapag terjadi pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB.

"Sungai meluap setelah hujan mengguyur dari Minggu (27/7) malam sampai tadi sekitar pukul 18.30 WIB. Akibatnya jadi banjir dengan arus yang kuat," kata dia, Senin (28/7/2025).

Dia mengatakan, banjir setinggi 2 meter membuat dua rumah yang berada dekat dengan sungai hanyut akibat kuatnya arus. Selain itu, barang berharga seperti sepeda motor dan peralatan rumah juga ikut terseret.

Namun pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum banjir menghanyutkan rumahnya.

"Ada dua rumah panggung yang terbawa hanyut. Penghuninya terlebih dulu menyelamatkan diri ke tetangga sehingga tidak ada korban jiwa," kata dia.

Dia menambahkan, luapan sungai Cimapag membuat jembatan Rancaorok yang menghubungkan Desa Kertamukti dan Desa Kertasari jebol.

"Bagian pondasi dan badan jembatan terkikis. Sehingga tidak bisa dilalui mobil. Untuk sepeda motor masih bisa melintas tapi harus banget berhati-hati," kata dia.

Sementara itu, Camat Sindangbarang Ai Poetra menuturkan, berdasarkan data yang diterima pemerintah kecamatan, ada dua desa yang terdampak banjir dengan puluhan rumah terendam.

"Yang terdampak dua desa, yakni Kertamukti dan Kertasari. Rata-rata ketinggian air setengah meter. Untuk jumlah pastinya masih menunggu laporan dari desa dan petugas kecamatan yang ke lokasi kejadian," kata dia.

Menurut dia, warga yang terdampak banjir diungsikan sementara ke rumah kerabat dan kepala desa yang aman dari banjir.

"Kondisi air sudah mulai surut, tapi tetap kami minta warga tetap waspada dan mengungsi sementara. Terutama yang rumahnya hanyut, diungsikan ke kerabatnya. Kami juga berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan lebih lanjutnya," pungkasnya.

Gelombang Tinggi, 67 Perahu Karam di Cianjur

Sebanyak 67 perahu nelayan di Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur karam akibat dihantam gelombang tinggi. Beberapa perahu tak bisa diselamatkan atau dievakuasi.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cianjur Relly Herajaya, mengatakan sejak Selasa 29 Juli 2025, gelombang di pantai selatan Cianjur cukup tinggi mencapai 3 meter.

Menurutnya, gelombang tinggi akibat cuaca buruk menyebabkan perahu nelayan yang terparkir di tepi dermaga karam, mulai dari setengah bagian hingga tenggelam seluruhnya.

"Total perahu nelayan di Jayanti mencapai 1.000 unit. Biasanya ada yang disimpan di tepi dermaga, dengan dipasang tali pengikat. Tapi karena gelombang tinggi, talinya terputus dan perahunya jadi tenggelam," kata Relly, Rabu (30/7/2025).

Menurut dia, hingga Rabu sore tercatat atau 67 unit perahu yang tenggelam. Bahkan lima diantaranya tak akan terselamatkan sebab tersapu ke tengah laut.

"Jadi selama dua hari ini ada 67 perahu yang tenggelam. Kemarin ada 40 perahu, dan hari ini 27 perahu. Ada yang sampai rusak parah serta terbawa ke tengah, sehingga tak mungkin terselamatkan," jelas Relly.

"Ini yang terparah. Memang setiap tahun ada kejadian ini karena cuara. Tapi sekarang jumlahnya sampai puluhan. Biasanya hanya beberapa atau maksimal belasan perahu yang terdampak," tambahnya.

Dia mengatakan para nelayan masih mencoba berusaha mengevakuasi perahu yang tenggelam di dekat dermaga. "Sebagian sudah ada yang bisa dievakuasi. Rencananya Kamis (31/7/2025) pagi dilanjutkan jika cuaca membaik," katanya.

Dia menyebut akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar. "Satu perahu mencapai 80 juta. Jadi dengan jumlah tersebut kerugian bisa sampai Rp 5 miliar lebih," ungkap Relly.

Di sisi lain, Kasat Polairud Polres Cianjur, AKP Asep Machfud, mengatakan proses evakuasi sudah dilakukan dari kemarin sejak pagi, namun sempat dihentikan karena kondisi cuaca yang masih buruk.

"Tadi ada tiga perahu berhasil ditarik ke darat, sementara kemarin ada empat yang sudah dievakuasi lebih dulu. Karena sampai sore tadi cuaca tidak memungkinkan jadi kita tunda dulu proses evakuasi, kita lanjut besok nunggu cuaca aman," kata Asep.

Asep mengingatkan para nelayan untuk selalu mengutamakan keselamatan saat menghadapi kondisi cuaca ekstrem. "Kami imbau agar nelayan mematuhi arahan petugas dan tidak melaut dulu sampai cuaca membaik," pungkasnya.

Simak Video "Video: Kecelakaan Truk Terjadi di Km 91 Tol Cipularang, Kertas-Tepung Berserakan"


(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork