Lima gerbong kereta api dari rangkaian KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di Pagadenbaru, Subang baru berhasil di evakuasi seluruhnya pada Sabtu (02/08/2025) sekitar pukul 07.15 WIB. Petugas kesulitan karena bobot kereta yang berat dan kondisi gerbong yang miring.
"Semalem kami menerjunkan alat berat crane untuk mengangkat gerbong yang keluar lintasan. Kesulitannya karena bobot kereta yang berat jadi membutuhkan alat yang lebih kuat kemudian beberapa gerbong yang posisinya miring, itu kan perlu kehati-hatian," ujar Manager Humas Daop 3 Cirebon Muhibbuddin, kepada detikJabar, Sabtu (02/08/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhibbuddin menyebutkan, kelima gerbong yang anjlok saat ini sudah berada di atas lintasan meski dengan dalam kondisi ada kerusakan. Rencananya lima gerbong tersebut akan langsung dibawa ke bengkel kereta api.
"Ke lima gerbong sudah di atas lintasan, ada disatukan dengan gerbong pembantu. Rencananya dibawa ke bengkel kereta yang ada di Manggarai," katanya.
Sejak insiden terjadi petugas fokus penanganan para penumpang baik pada penumpang di kereta yang anjlok maupun para penumpang yang terdampak tertahan di Stasiun Pagadenbaru, Subang.
"Untuk penumpang sudah kami antar ke Jakarta dengan bus ya, begitu juga penumpang yang tertahan dari arah Jakarta kami juga antarkan menggunakan bus," ungkapnya.
Insiden kereta anjlok ini terjadi pada Jumat (01/08/2025) sekitar pukul 15.47 WIB. Lima gerbong kereta Argo Bromo Anggrek dengan nomor perjalanan KA 1 relasi Surabaya Pasarturi-Gambir itu keluar dari jalur dengan kondisi miring.
5 kereta yang mengalami anjlok yaitu 1 kereta pembangkit, 2 kompartemen, dan 2 kereta eksekutif. Untuk 7 kereta lainnya tidak mengalami anjlok.
(mso/mso)