Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat ada 9.784 kasus positif HIV di Kota Bandung. Angka ini naik 20 hingga 30 persen setiap tahunnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung pun membeberkan penyebab pengingkatan kasus HIV tersebut. Alasannya terjadi karena Dinkes massif melakukan pemeriksaan di lapangan. "Bandung itu mengalami peningkatan karena hampir semua pelayanan kesehatan di Kota Bandung melakukan screening. Sehingga kasusnya jadi ketahuan banyak," kata Plt Kadinkes Kota Bandung Sony Adam, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun peningkatan kasus ini menjadi isu yang negatif, Sony mengatakan yang paling penting para penyintas HIV di Kota Bandung bisa terdeteksi. Sehingga menurutnya, mereka bisa mendapatkan pengobatan dan melanjutkan kehidupannya secara normal.
"Karena yang penting mereka itu yang sudah ketahuan bisa diobatin. Jadi hanya untuk mencari orang yang ketahuan, dia positif, dia harus diedukasi dan mau berobat, sehingga dia dapat hidup normal," ungkapnya.
"HIV ini lebih ke arah kepatuhan makan obatnya. Kalau kasus mah, saya hanya bilang itu fenomena gunung es. Karena gang paling ditakutkan oleh kita adalah stigma-nya dari HIV ini. Bisa orang (yang positif) HIV, ngejauhin batur teh, otomatis eta mah. Apalagi anak kecil. Wah, anak kecil mah sedih lah kalau kena HIV, tuh enggak diajak diajak main," tambahnya.
Baca juga: AI Lucuti Riasan Tebal 'Sister Hong' |
Untuk itu, Dinkes pun sedang rutin memberikan edukasi, terutama menyasar ke kalangan muda. Menurut Sony, media sosial jadi salah satu sarana agar kesadaran warga semakin terbangun untuk menganggulangi virus HIV ini.
"Edukasi tetap harus, itu promosi supaya mereka sadar untuk hidup, melakukan perilaku seksual yang sehat itu seperti apa,. Jadi, kan kesehatan paripurna itu ada promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Promotif itu yang paling pertama. Jadi, buat orang tahu, sadar, mau, dan mampu untuk hidup sehat. Termasuk untuk berperilaku seksual juga," pungkasnya.
(ral/sud)