AI Lucuti Riasan Tebal 'Sister Hong'

AI Lucuti Riasan Tebal 'Sister Hong'

Yudha Maulana - detikJabar
Senin, 28 Jul 2025 18:34 WIB
Output ChatGPT terkait wajah Sister Hong tanpa riasan
Output ChatGPT terkait wajah Sister Hong tanpa riasan (Foto: ChatGPT)
Bandung -

Sosok 'Sister Hong' menggemparkan jagat dunia maya. Pria yang berdandan seperti perempuan itu, diketahui melakukan tindakan seksual dengan ratusan pria. Pertemuan itu direkam dan videona disebar di internet.

Yang membuat hebohnya lagi, banyak pria terdiagnosis HIV yang datang ke tempatnya. Ia menjerat korbannya dengan menawarkan 'layanan asusila gratis' untuk memikat pria, dan meminta bayaran sebagai ganti hadiah seperti minyak kacang, buah, susu dan lainnya.

Belakangan beredar wajah dari pria berusia 38 tahun itu. Terlihat Hong yang berasal dari Nanjing memakai riasan yang tebal dan wig bergaya poni yang membuatnya terlihat meyakinkan di mata para pria berhidung belang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Sister Hong alias Uncle Red viral menghebohkan warganet. Pria asal Nanjing, Cina ini menyebarkan konten tak senonoh yang menampilkan dirinya berhubungan seksual sambil menyamar sebagai wanita.Sosok Sister Hong alias Uncle Red viral menghebohkan warganet. Pria asal Nanjing, Cina ini menyebarkan konten tak senonoh yang menampilkan dirinya berhubungan seksual sambil menyamar sebagai wanita. Foto: Instagram

Dengan menggunakan teknologi akal imitasi (AI), ChatGPT, detikJabar menyibak wajah Sister Hong yang selama ini tersembunyi di balik kosmetik tebal, dengan menggunakan prompt 'penghapus make-up'.

ADVERTISEMENT
Wajah Sister Hong tanpa riasan hasil output dari ChatGPTWajah Sister Hong tanpa riasan hasil output dari ChatGPT Foto: ChatGPT

Keluarannya memunculkan wajah seorang laki-laki dewasa, dengan wajah agak bulat dan berbibir tebal. Sosok tersebut juga memiliki alis yang tebal. Tetapi perlu digarisbawahi, ini hanyalah hasil output dari AI, dan bisa jadi tidak merepresentasikan wajah asli dari pria bermarga Jiao tersebut.

Alasan Banyak Pria Terjebak Sister Hong

Dikutip dari laman Mothership, beberapa korban Jiao dilaporkan menulis di Weibo (media sosial di China). Mereka menceritakan momen saat mereka mengetahui bahwa Jiao adalah seorang pria.

Mereka berpikir karena semuanya sudah berjalan sejauh ini, akan sia-sia jika tidak menyelesaikan apa yang telah dimulai. Muncul frasa yang secara harfiah berarti 'karena saya sudah ke sini, lebih baik saya menyelesaikannya'.

Sensasi 'harga yang murah' mungkin menjadi salah satu alasan para korban memilih layanan yang ditawarkan Jiao. Mereka hanya perlu datang ke rumah Jiao dengan membawa barang-barang, seperti buah-buahan, minyak kacang, hingga susu.

Namun, banyak juga yang mengatakan bahwa kelembutan yang luar biasa dalam setiap kata dan gerakan Jiao membuat para korban merasa nyaman. Melalui klip video yang bocor, orang-orang melihat karakter Jiao yang sangat sabar.

"Saya bisa merasakan bahwa (dia) sungguh penyayang dan sabar," tulis warganet.

Pendiam dan toleran, Jiao secara efektif memberikan korbannya jeda dari penghakiman keras dunia luar. Menurut pendapat warganet, itu tampak seperti 'zona aman' untuk penyembuhan emosional.

Orang lain juga menganalisis bahwa Jiao cukup 'perhatian' untuk berperan sebagai wanita yang sedang dalam kesulitan. Hal ini memungkinkan pelanggannya, seperti dari kalangan mahasiswa, melihatnya sebagai seorang 'pahlawan'.

Jiao juga membiarkan para kliennya menjadi orang lain, meski hanya sesaat. Kliennya mungkin awalnya mencarinya untuk mendapat kelegaan fisik yang cepat, tetapi juga menemukan sensasi yang berbeda dalam penegasan dan kenyamanan emosional yang Jiao tawarkan.

'Sister Hong' memungkinkan kliennya berhalusinasi menjadi pemberi nafkah dan pelindung. Pulang ke rumah kepada seorang wanita yang menghujaninya dengan kasih sayang dan perhatian.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads