Portal Pembatas Ketinggian di Jalan Cimahi Rusak Ditabrak Truk Boks

Portal Pembatas Ketinggian di Jalan Cimahi Rusak Ditabrak Truk Boks

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 29 Jul 2025 15:18 WIB
Portal Pembatas Ketinggian di depan kantor Wali Kota Cimahi ambruk ditabrak truk boks
Portal Pembatas Ketinggian di depan kantor Wali Kota Cimahi ambruk ditabrak truk boks (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Portal pembatas ketinggian yang sebelumnya tegak berdiri di Jalan Demang Hardjakusumah, tepat di depan Kantor Wali Kota Cimahi kini ambruk setelah ditabrak pengendara mobil yang tak bertanggungjawab.

Portal berkelir kuning hitam itu sengaja dipasang sebagai pembatas agar kendaraan besar tak bisa melintas setelah permukaan jalan di daerah itu ambles pada 25 Juni 2025 lalu.

Alih-alih dipatuhi demi keselamatan, justru banyak pengendara yang memaksa lewat sampai berani merusak fasilitas umum. Portal setinggi 2 meter itu akhirnya rusak setelah ditabrak truk boks pada Senin (28/7/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu (portal) rusaknya kemari siang, jadi ada truk boks yang memaksa lewat padahal sudah jelas enggak muat. Setelah ditabrak, tiangnya langsung tumbang sebelah," kata Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi, M. Nur Effendi saat dikonfirmasi, Selasa (29/7/2025).

ADVERTISEMENT

Pengemudi truk boks itu berhasil diamankan setelah kendaraannya tak bisa melewati portal lain yang ada di sisi seberang. Berdasarkan pemeriksaan saat itu pelakunya memang sengaja memaksa lewat jalan tersebut.

"Waktu kejadian suara benturannya kencang banget, terdengar sampai ruangan Pak Wali Kota. Kemudian dicek, dan kendaraannya ada di tengah-tengah jembatan karena nggak bisa lewat portal satunya lagi. Sopirnya kita tegur karena merusak fasilitas umum," kata Nur Effendi.

Imbas kerusakan tiang itu, kini semua jenis kendaraan yang sebelumnya sempat dilarang melintas jadi bebas lalu lalang. Sebelumnya jalan itu cuma boleh dilalui minibus serta sepeda motor yang tingginya kurang dari 2 meter.

"Kita sarankan untuk portal baru itu digembok saja, jadi tidak bisa dibuka sembarangan. Kalau dibuat permanen tidak mungkin karena bisa saja mobil damkar dalam keadaan urgent lewat situ," ucap Nur Effendi.

Ia mengatakan saat ini sedang dibahas rencana pemasangan kembali portal tersebut. Sedang dikaji pula mengenai lokasinya apakah akan dipindahkan dari titik pemasangan saat ini.

"Kita koordinasi juga dengan dinas lainnya apakah harus dipindah atau tetap dipasang di sini lagi portalnya," ujar Nur Effendi.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads