Sejak Januari hingga Juli 2025, tercatat ada 601 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Subang. Dari jumlah tersebut sebanyak 6 warga meninggal dunia.
"Total kasus DBD yang tercatat di Dinkes dari seluruh Puskesmas di kecamatan itu total ada 601 kasus, kasus tertinggi pada bulan Mei dan Juni dimana ada 157 kasus per bulan tapi sampai minggu ketiga, bulan Juli 37," ujar Kadinkes Subang Maxi kepada awak media, Senin (28/07/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maxi menyebutkan, dari total 601 kasus DBD, 6 di antaranya meninggal dunia. Mereka mayoritas datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi sudah tidak stabil.
"Sampai bulan Juli ini angka kematian ada 6 orang, itu di enam kecamatan, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Rawa Lele, Kecamatan Kalijati kemudian di Cikaum dan Kecamatan Subang, semuanya meninggal di rumah sakit, ada di Raihan, Karawang, RSUD Subang maupun Siloam Purwakarta," katanya.
Tingginya kasus ini berhubungan erat dengan perubahan cuaca. Saat ini cuaca tidak menentu kadang hujan kadang panas, sehingga berdampak pada perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, faktor utama penyebaran virus dengue.
"Penyebaran terbanyak di kecamatan Subang 87 kasus, sedangkan ke dua Pagaden Barat, tiga Ciasem," pungkasnya.
Dengan tingginya kasus DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengajak masyarakat untuk menggencarkan pencegahan dengan melakukan menguras, menutup, mendaur ulang serta memantau penampungan air agar tidak berkembangbiak dan mencegah di gigit nyamuk.
(mso/mso)