Laki-laki Tak Bercerita, Tahu-tahu Mewek di Kantor Polisi Curhat Anak Pacar

Kabar Regional

Laki-laki Tak Bercerita, Tahu-tahu Mewek di Kantor Polisi Curhat Anak Pacar

Muh Zulkarnaim - detikJabar
Minggu, 27 Jul 2025 11:30 WIB
Seorang kakek bernama Dg Ngawing (61) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menangis histeris di kantor polisi
Seorang kakek bernama Dg Ngawing (61) di Makassar, menangis di kantor polisi. (dok. istimewa)
Makassar -

Seorang kakek bernama Dg Ngawing berusia 61 tahun menangis histeris saat mendatangi kantor Polsek Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia datang untuk melaporkan dugaan pengancaman yang dilakukan oleh anak dari pacarnya, yang disebut-sebut mengacungkan parang ke arahnya.

"Mungkin dia (kakek) diancam, diancam sama anak ibu itu, yang pacarnya akhirnya dia (kakek) mau pergi melapor di Polsek," ujar Kapolsek Makassar Kompol Tamrin kepada detikSulsel pada Sabtu 26 Juli 2025.

Menurut Tamrin, sang pacar sempat melarang Dg Ngawing untuk melapor ke polisi. Namun karena merasa terancam, kakek tersebut tetap melangkahkan kaki ke Polsek Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu itu melarang dia (kakek yang juga pacarnya) melapor. Karena kalau melapor kan anak ibu itu dilaporkan pengancaman," jelasnya.

Di tempat terpisah, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bara-Baraya Utara Aipda Stenly mengungkapkan bahwa Dg Ngawing datang dalam kondisi menangis. Saat itu, ia juga diketahui berada dalam pengaruh minuman keras.

ADVERTISEMENT

"Si laki-laki yang datang menangis dia dikejar diancam parang sama anaknya ini ibu karena mabuk," kata Stenly saat dikonfirmasi.

Kakek tersebut mengaku hanya meminum minuman tradisional jenis ballo sebanyak dua hingga tiga gelas. Ia menyebutnya sebagai obat tidur, namun konsumsi tersebut diduga menjadi pemicu ketegangan.

"Iya ballo, jadi dia (kakek) minum barang dua gelas kah tiga gelas kah untuk obat pengantar tidur beng. Cuma ini tidak tahu apa sebabnya tiba-tiba dia dianu (diancam parang) sama ini anaknya ibu," terangnya.

Stenly menambahkan bahwa Unit Reskrim Polsek Makassar telah berupaya melakukan mediasi pada malam kejadian. Namun, pertemuan tersebut belum menghasilkan kesepakatan karena semua pihak belum sepakat.

"Sudah saya mediasi, cuma belum dapat titik temu mungkin hari Senin baru ketemu, mau kasih ketemu ini tiga orang, anaknya ini ibu, ibu, sama ini bapak," ujarnya.

Sebelumnya, Dg Ngawing mendatangi Polsek Makassar pada Rabu 23 Juli sekitar pukul 19.30 Wita dalam keadaan histeris. Ia merasa ketakutan setelah diancam oleh anak pacarnya yang tidak merestui hubungan mereka.

"Jadi dia (kakek) itu kan pacaran itu dengan ibu itu, tidak direstui sama anaknya ibu itu," ungkap Kompol Muhammad Tamrin kepada detikSulsel pada Sabtu 26 Juli.

Artikel ini telah tayang di detikSulsel

(yum/yum)


Hide Ads