Fenomena ragam bentuk kenakalan remaja yang kian menggejala, menuntut berbagai institusi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis.
Jika Gubernur Jawa Barat mengirim anak 'nakal' ke barak militer, maka Polres Tasikmalaya Kota mengirimkan polisi wanita (Polwan) ke sekolah dan madrasah.
Tujuannya untuk memberikan materi tentang kedisiplinan, etika serta pemahaman hukum bagi pelajar. Program bernama Polwan Mengajar ini diinisiasi Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi.
Meski menugaskan Polwan untuk mengajar di Madrasah, tapi Faruk menegaskan hal itu tak sampai menggangu tugas utama Polwan.
"Pelibatan Polwan adalah memberikan materi dan edukasi serta sosialisasi terkait penanggulangan kenakalan remaja dan penyakit masyarakat di sela-sela tugas pokok mereka sebagai anggota Polri," kata Faruk kepada detikJabar, Kamis (24/7/2025).
"Tugas utama Polwan tetap melayani masyarakat, namun di sela melaksanakan tugas pokoknya atau ketika di luar jam kerja, mereka memberikan materi-materi ke madrasah, jadi mereka tidak meninggalkan tugas pokoknya," imbuh Faruk.
Dia juga menyatakan apresiasi kepada pihak madrasah dan Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, yang memberi kesempatan Polwan untuk mengajar di madrasah.
Raih Penghargaan
Karena dianggap inovatif, program ini mendapatkan penghargaan dari Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia, di ajang PGM Award 2025 yang berlangsung di auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jalan H.M. Thamrin, Jakarta, Rabu (23/7) malam.
Apresiasi pun muncul dari berbagai pihak karena Kapolres Tasikmalaya Kota, dinilai berhasil menunjukkan peran aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, kondusif, serta mendukung pembinaan karakter dan nilai kebangsaan di lingkungan madrasah.
"Ya tadi malam kami menerima PGM Award 2025 di Jakarta, jadi program Polwan Mengajar ini merupakan program kolaborasi antara Polres Tasikmalaya Kota dengan PGM untuk penanggulangan kenakalan remaja dan penyakit masyarakat, yang berpotensi terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah termasuk siswa-siswi madrasah," kata Faruk.
Simak Video "Secercah Asa di Pinggir Jakarta"
(dir/dir)