Sosok Bripka Cecep yang Gugur Saat Pesta Pernikahan Anak Demul di Garut

Sosok Bripka Cecep yang Gugur Saat Pesta Pernikahan Anak Demul di Garut

Hakim Ghani, Yudha Maulana - detikJabar
Jumat, 18 Jul 2025 20:11 WIB
Bripka Cecep Saeful Bahri
Bripka Cecep Saeful Bahri (Foto: Dok pribadi)
Garut -

Bripka Cecep Saeful Bahri menjadi salah satu dari tiga korban yang meninggal dunia dalam insiden balakecrakan atau makan gratis di Lapangan Otista, Alun-alun Garut pada Jumat (18/7/2025).

Acara balakecrakan atau makan gratis ini merupakan rangkaian pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Demul) yakni Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina.

Situasi berubah menjadi chaos saat gerbang menuju ke lokasi acara dibuka pada pukul 13.00 WIB. Informasinya, massa berdesakan di pintu masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar meninggalnya Cecep ini terkonfirmasi dari ramainya ungkapan duka dari sesama personel Polri dan kerabat korban yang diungkap melalui Status WhatsApp.

"Ahli surga bang," ungkap salah seorang personel Polri dalam unggahannya.

ADVERTISEMENT

Bripka Cecep sendiri dikenal sebagai personel Polres Garut yang bersahaja. Dia terkenal supel dan sering bergaul dengan sesama.

Sosok Bripka Cecep dikenang jelas di benak Tasdik Hidayat, salah seorang wartawan senior di Garut. Menurut Tasdik, dirinya sempat bertemu Cecep belum lama ini.

"Malam Minggu kita bertemu. Sempat ngobrol ketawa-ketawa, cerita pengalaman masa lalu. Makanya tidak menyangka ketika dapat kabar meninggal," ungkap Tasdik.

Jasad Bripka Cecep sendiri dibawa ke RSU Guntur. Sedangkan jasad dua korban lainnya, dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut.

Selain Cecep dua orang korban lainnya yang meninggal adalah Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61).

Kronologi Meninggalnya Cecep

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, Cecep meninggal setelah menuntaskan tugasnya mengatur warga yang berdesakan masuk ke dalam pendopo Garut.

"Yang bersangkutan ini membantu mengatur, mengangkat orang-orang yang berdesak-desakan, pingsan karena ingin masuk pendopo di acara resepsi itu," ujar Hendra dalam pesan suara yang diterima.

"Setelah lancar baik, tidak ada lagi kerumunan bisa ditenangkan massa, yang bersangkutan istirahat duduk tapi sesaat kemudian yang bersangkutan meninggal dunia, pingsan lalu meninggal dunia, dipastikan (meninggal) di lokasi dan dibawa, dievakuasi ambulans ke rumah sakit," tuturnya.

Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, warga sudah berjubel selepas salat Jumat. Seorang pedagang bernama Nelis memberikan kesaksiannya.

"(Massa) sudah datang sejak pagi. Tadi siang mulai rame, desak-desakan," ungkap Nelis kepada wartawan di RSUD dr. Slamet Garut.

Nelis menuturkan, ada banyak orang yang pingsan, diduga karena berdesakan. Dia melihat ambulans datang dan pergi silih berganti mengantar para korban.

"Banyak ambulans. Tadi saya ikut bopong satu korban, anak kecil," ungkap Nelis.

(yum/yum)


Hide Ads