Seorang ibu-ibu sentil Bupati Cianjur dan Gubernur Jawa Barat terkait jalan penghubung dua desa di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur yang rusak serta berlumpur. Bahkan ibu tersebut membandingkan sosok kedua pemimpin yang tampan, tapi kondisi jalan masih jelek.
Dalam video berdurasi 19 detik yang viral di media sosial, sosok perempuan tersebut mengeluh dan mempertanyakan kapan perbaikan jalan yang menghubungkan Desa Cimaskara dan Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong akan segera diperbaiki.
Tampak jalan tersebut tidak hanya rusak parah, tetapi diselimuti lumpur tebal. Jangankan kendaraan, pejalan kaki pun sulit untuk melintas karena lumpur yang tebal dan licin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aing boga gubenur kasep, bupati oge kasep. Tapi deuleu ieu jalan, jiga kieu, rek dikumahakeun? Rek ditanduran, dipelakan pare atau dikumahakeun? Ieu statusna jalan kabupaten. Rek iraha dikasepkeuna sok? (Saya punya gubernur tampan, bupati juga tampan. Tapi lihat jalannya seperti ini, mau digimanain? Mau ditanami padi atau bagaimana? Ini statusnya jalan kabupaten. Mau kapan diperbaiki)," ujar perempuan dalam video tersebut.
Bupati Cianjur Muhammad Wahyu mengatakan, jalan tersebut akan diperbaiki di tahun ini. Namun panjang ruas jalan yang diperbaiki menyesuaikan ketersediaan anggaran.
"Tentunya kami akan perbaiki. Di tahun ini ada perbaikan untuk ruas jalan tersebut. Pemkab Cianjur berkomitmen dalam lima tahun ini seluruh jalan di Cianjur bagus," kata dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cianjur Eri Rihandiar mengatakan, untuk tahun ini Pemkab menganggarkan Rp 1,95 miliar untuk perbaikan ruas Jalan Desa Cimaskara dan Pamoyanan.
"Itu cukup untuk 750 meter jalan. Karena kita pakainya jalan beton," kata dia.
Menurut dia, total jalan kedua desa yang masih rusak ialah 6 kilometer. Rencananya perbaikan dilakukan dengan menggunakan anggaran pemerintah pusat sehingga bisa tuntas dalam setahun pada 2026 mendatang.
"Kita ajukan program invest jalan dari kementerian. Ada 14 ruas jalan yang diajukan, termasuk Jalan Cimaskara-Pamoyanan. Kalau nanti yang terpilih ruas jalan tersebut, maka dalam setahun bisa tuntas seluruhnya. Kalaupun tidak akan kita bangun secara berkala dalam lima tahun," pungkasnya.
(mso/mso)