Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Senin (26/5/2025). Mulai dari pilu pelajar SMP di Garut yang dicabuli pacar, Oknum Bobotoh rusak stadion GBLA dikomentari KDM, hingga Pajar terseret kasus penjualan Owa di Sukabumi.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:
Pilu Siswi SMP Dicabuli Pacar di Garut
Seorang remaja putri di Garut menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan kekasihnya dan seorang pria dewasa yang memergoki aksi mesum mereka. Pacar korban dan pria dewas yang melakukan pencabulan kini ditetapkan tersangka.
Kejadiannya berlangsung pertengahan Mei 2025 di kawasan Caringin, Kabupaten Garut. Kasusnya terungkap bermula dari laporan masyarakat setempat yang menyatakan telah terjadi penculikan seorang siswi SMP di sana.
Pria yang diduga menculik korban ini beraksi menggunakan kendaraan roda empat. Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial berkaitan dengan kasus tersebut, mobil milik pelaku terlihat hancur dirusak massa dan sang pelaku langsung diamankan warga.
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin, pria berinisial A (32) itu kemudian diamankan pihaknya. Dari keterangan tersangka dan korban, akhirnya terungkap kronologi yang sebenarnya.
"Kejadian bermula saat korban dengan kekasihnya sedang pacaran di kebun. Diduga pacar korban melakukan pencabulan terhadap korban dan kejadian itu dilihat oleh tersangka A," ucap Joko kepada wartawan, Senin, (26/5/2025).
Joko menuturkan, setelah memergoki dugaan aksi mesum yang dilakukan korban dan pacarnya, A kemudian mendekati mereka dan merekam keduanya. A kemudian meminta pacar korban untuk menyerahkan telepon genggam miliknya.
Sejurus kemudian, sang pacar dan korban hendak pulang. Pacarnya, kemudian mencari kunci sepeda motor miliknya. Berdasarkan keterangan korban, di momen tersebut, A malah ikut melakukan tindakan pelecehan kepadanya.
"A diduga melakukan aksi pencabulan terhadap korban di tempat tersebut," katanya.
Keesokan harinya, A meminta korban untuk menemuinya di suatu tempat, malam hari. Dengan dalih, untuk mengembalikan ponsel milik sang kekasih. Namun, tersangka meminta korban yang harus mengambilnya.
Sesampainya di lokasi yang ditentukan, korban diminta masuk ke dalam mobil tersangka. Momen itu dilihat sejumlah warga setempat yang mengira jika A adalah penculik. Sontak mereka langsung mengepung mobil merah milik A dan menginterogasinya.
A langsung digiring massa dan diserahkan ke kantor polisi. Saat ini, A diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Garut untuk diproses hukum lebih lanjut.
Joko menjelaskan, A sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Selain menahan A, polisi juga kini memproses hukum pacar korban, yang sama-sama masih berstatus anak di bawah umur karena diduga melakukan tindakan cabul kepada korban.
"Untuk tersangka A sudah kami lakukan penahanan. Untuk Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH/pacar korban), saat ini kami titipkan di LPKS (Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial)," pungkas Joko.
Oknum Bobotoh Rusak GBLA, KDM: Pidana atau Barak Militer
Oknum bobotoh merusak fasilitas Stadion GBLA usai pertandingan pamungkas Persib Bandung melawan Persis Solo, Sabtu (24/5). Mereka mencabut rumput stadion bahkan menggunting jala gawang setelah laga itu selesai digelar.
Diketahui, pertandingan pamungkas itu sekaligus menjadi ajang penyerahan piala kepada Persib yang menjadi juara Liga 1 2024/2025. Penyerahan piala dilakukan di royal box GBLA setelah bobotoh turun ke lapangan Stadion GBLA untuk merasakan euforia tersebut.
Sayangnya ternyata, aksi bobotoh turun ke lapangan dibarengi dengan tindakan tak sepatutnya. Rumput stadion dicabut dan jala gawang dipotong, dan aksi mereka terekam video yang tersebar di media sosial.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi juga dibuat geram dengan ulah oknum bobotoh itu. Melalui unggahan video di Instagram pribadinya, ia menegaskan euforia kemenangan seharusnya tidak dibarengi dengan tindakan pengrusakan.
"Merayakan kemenangan adalah ekspresi yang kita nantikan. Tetapi, saya tidak ada toleransi terhadap tindakan-tindakan yang mengarah kepada kriminal melakukan perusakan terhadap fasilitas stadion yang kita banggakan (Stadion GBLA)," kata Dedi Mulyadi dalam unggahannya dikutip detikJabar, Senin (26/5/2025).
Dedi Mulyadi memastikan telah memerintahkan aparat untuk mengusut insiden tersebut. Pilihannya untuk si pelaku ada dua, yaitu proses pidana atau dimasukkan ke barak militer.
"Tunggu aparat akan segera datang menjemput untuk dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan. Apabila terbukti itu pidana, akan diproses," ungkapnya.
"Apabila di bawah umur, maka barak militer adalah tempat untuk anda semua dilakukan pembinaan sampai anda menyadari tindakan anda memang salah," pungkasnya.
Simak Video "Video: Dua Perusak Fasilitas GBLA Kini Ditahan"
(sya/mso)