Kericuhan terjadi di area luar stadion saat ribuan suporter memaksa masuk ke dalam stadion dengan mendobrak pagar. Dari pantauan, massa suporter sempat terlibat kericuhan dengan petugas keamanan. Kericuhan itu terjadi di area Gerbang Biru Stadion GBLA.
Baca juga: Stadion GBLA Memerah Usai Persib Vs Persis |
Selain memaksa masuk, mereka juga melemparkan benda seperti batu hingga flare. Diduga kuat, suporter yang memaksa masuk adalah mereka yang tidak memiliki tiket.
Untungnya petugas kepolisian yang berjaga perlahan berhasil meredam situasi hingga berangsur kondusif.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan memastikan situasi sudah kembali aman setelah pihak kepolisian melakukan tindakan pengamanan.
"Ya (perihal kejadian)," kata Hendra dikonfirmasi via sambungan telepon.
Hendra sebut sempat amankan salah satu oknum Bobotoh yang diduga menjadi provokator.
"Tadi kita amankan sementara satu orang karena berusaha masuk ke area stadion dan setelah ditanya, ternyata tidak memiliki tiket," ungkap Hendra.
Hendra menyayangkan kejadian ini. Apalagi Persib saat ini sudah juara.
"Kejadian ini cukup disayangkan ya, situasi sudah kondusif dan kita tetap mengantisipasi tindakan lain yang kemungkinan dilakukan oleh Bobotoh lain," jelasnya.
Meski demikian, oknum Bobotoh itu langsung dilepaskan setelah diberikan pembinaan dan peringatan dari pihak kepolisian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Yang diamankan telah dilepas setelah permainan selesai. Jadi situasi masih aman euforia berlangsung seru," ujarnya.
Dalam hal ini, Hendra mewakili Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Persib.
"Kapolda Jabar mengucapkan selamat kepada Persib yang sudah menjadi juara Liga 1," ucapnya.
Hendra mengimbau, agar Bobotoh yang bereuforia merayakan Persib juara, salah satunya besok saat Pawai Persib Juara dari Balai Kota Bandung ke Gedung Sate untuk tetap menjaga kondusifitas.
"Untuk Bobotoh Persib atau Viking, silakan merayakan kemenangan ini, tapi tetap menjaga kondusifitas, jangan melakukan tindakan anarkis dan melakukan penjarahan," pungkasnya.
(bba/mso)