Senin Kelabu Kala Ledakan Amunisi Afkir Renggut 13 Jiwa di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 19 Mei 2025 10:00 WIB
Papan peringatan nuju lokasi pemusnahan amunisi di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Ledakan tak terduga saat pemusnahan amunisi afkir di Garut menewaskan 13 orang. Kejadian ini menjadi duka mendalam khususnya bagi keluarga korban dan TNI AD.

Insiden berdarah itu, masih teringat jelas di benak Anjas Tajudin Rahayu, seorang pria berumur 30 tahun, warga Kampung Cimerak, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Hari itu, Senin, 12 Mei 2025, Anjas bergegas menuju lokasi peledakan amunisi afkir yang tak terlampau jauh dari kediamannya. Tujuannya, untuk bekerja membantu personel TNI AD, memusnahkan amunisi afkir.

Belum lama ini, saat dihubungi detikJabar via WhatsApp, Anjas sedikit berbagi ingatannya saat itu. Menurut Anjas, pemusnahan amunisi afkir itu berjalan dengan lancar.

Ada dua lubang yang dipersiapkan untuk memusnahkan amunisi. Dan pemusnahannya, berjalan dengan aman tanpa ekses. Selanjutnya, mereka, para pekerja, menyiapkan lubang ketiga yang diperuntukan untuk memusnahkan detonator.

Jarak antara pemusnahan amunisi afkir dengan pemusnahan detonator itu, terpaut waktu beberapa jam. Namun entah apa yang terjadi, tiba-tiba terjadi ledakan.

"Kalau dibicarakan, saya masih trauma," ujar Anjas kepada detikJabar menggunakan Bahasa Sunda.

Momen yang paling tidak dilupakan Anjas dalam kejadian tersebut, adalah ketika detik-detik sebelum kejadian. Dimana kata Anjas, saat itu dirinya berada sangat dekat dengan pusat ledakan.

Papan peringatan nuju lokasi pemusnahan amunisi di Garut. Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Untungnya, Rustiawan, salah seorang korban tewas dalam kejadian tersebut, sekaligus kakak dari Anjas, memintanya untuk mengambil tutup drum.

Anjas kemudian bergegas hendak membawanya, dengan menggunakan sepeda motor. Ketika Anjas menunggangi sepeda motor dan mulai bergegas, di situ lah ledakan terjadi.

"Kalau jarak persisnya tidak tahu berapa (posisi Anjas dengan sumber ledakan). Makanya keterangan saya kan beda-beda ketika diwawancara," ungkap Anjas.

Menewaskan 13 Jiwa

Ledakan tersebut diketahui menewaskan 13 orang yang berada paling dekat dengan lokasi ledakan. Ketigabelas korban jiwa, adalah 9 warga sipil, dan 4 personel TNI AD dari kesatuan Gudang Pusat Munisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI AD Jakarta.

4 personel TNI AD yang menjadi korban adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, serta Pratu Afrio Setiawan.

Sedangkan 9 warga sipil yang tewas di tempat antara lain Rustiawan, Dadang Iis, Endang Rahmat, Anwar Munawar, Iyus Rizal, Iyus Ibing, Tono, Agus dan Ipan. Mayoritas dari mereka adalah warga Kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.

Setelah kejadian nahas itu terjadi, jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Pada Senin malam, suasana duka menyelimuti kamar jenazah rumah sakit.

Pantauan detikJabar di lokasi saat itu, keluarga dan kerabat korban memadati kawasan rumah sakit. Pun para personel TNI AD yang sibuk melakukan identifikasi serta penyelidikan.

Jasad para korban baru benar-benar bisa teridentifikasi seluruhnya, sehari berselang atau tepatnya pada Selasa, 13 Mei 2025. Empat personel TNI yang menjadi korban, lebih dulu dikenali dan langsung diterbangkan ke rumah duka masing-masing pada Selasa dini hari.

Disusul kemudian para korban lainnya yang berhasil diidentifikasi mulai dari Selasa pagi, hingga malam hari. Setelah diidentifikasi, mereka kemudian langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Alhamdulillah malam ini seluruh korban dalam kejadian ini sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," ucap Sekda Garut Nurdin Yana kepada wartawan di RSUD Pameungpeuk, Selasa malam.

Duka Mendalam dan Pemakaman Korban

Setelah diserahkan oleh pihak rumah sakit, hari itu juga keluarga langsung memakamkan para korban. Keempat personel TNI AD yang menjadi korban, dimakamkan di kampung halaman masing-masing yang ada di luar kota.

Kolonel Antonius dimakamkan di Sleman, kemudian Mayor Anda dimakamkan di Cileunyi, Kabupaten Bandung. Sementara Kopda Eri dimakamkan di Temanggung sedangkan Pratu Afri dikebumikan di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Pun dengan para korban yang merupakan masyarakat sipil, yang langsung dimakamkan oleh keluarga di kampung masing-masing. Di antaranya adalah Iyus Rizal dan Anwar Munawar, kakak-adik yang dimakamkan berdampingan.

Suasana RUSD Pameungpeuk pascakasus ledakan amunisi di Garut, Senin (12/5/2025). Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Keduanya dimakamkan di TPU Kampung Tegal Gede, Desa Jatimulya, Kecamatan Pameungpeuk, Garut pada Selasa sore. Suasana haru dan tangis keluarga mengiringi langkah mereka menuju liang lahat.

Anwar dan Iyus dimakamkan berdampingan di sana. Istri Anwar, Wanti terlihat sangat emosional berderai air mata saat sang suami dimakamkan. Juga istri Iyus serta anak-anak keduanya yang tak kuasa menahan tangis.

"Dua-duanya orang baik, tara piomongeun (tidak pernah bermasalah). Pantas kalau ketika dimakamkan banyak sekali orang yang mengantar," ucap Abah Asep, tokoh masyarakat setempat saat diwawancarai wartawan di pemakaman.

Cerita miris lainnya datang dari Dadang Iis, pria berumur 48 tahun yang juga menjadi korban tewas. Berdasarkan cerita kerabat, Dadang sempat mengingatkan masyarakat akan terjadi ledakan beberapa saat sebelum dia menjadi korban.

Hal tersebut diungkap Uus Sutiana (35), keluarga Dadang. Menurut Uus, ada dua momen Dadang berbegi informasi di dunia maya.

"Pertama sehari sebelumnya, korban update status di WhatsApp. Posting foto bersama anggota TNI pakai tulisan awas ngabeledug (awas meledak). Kemudian pas hari H, korban juga kirim pesan di Grup WA Karang Taruna dengan bahasa yang sama," ungkap Uus.



Simak Video "Video Kronologi Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang"


(dir/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork