Yana bersama istrinya sedang dirundung duka usai rumah sederhana yang mereka tinggali selama beberapa tahun belakangan rusak parah diterjang bencana pergerakan tanah.
Pergerakan tanah yang melanda Kampung Citiis, RT 05 dan 06/RW 06, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu terjadi pada Jumat (5/12/2015) malam.
Tak cuma rumah Yana saja yang rusak berat, pergerakan tanah itu juga menyebabkan dua titik jalan desa tertutup longsor sekitar 30 meter dan 15 meter. Kemudian ada jalan yang terputus terbawa material longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul ada pergerakan tanah hari Jumat kemarin. Terdampak itu 1 rumah rusak berat, kemudian ada beberapa titik jalan yang tertutup longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin saat dikonfirmasi, Senin (8/12/2025).
Asep mengatakan, saat ini, korban terdampak pergerakan tanah mengungsi ke kerabatnya. Sementara jalan yang terputus karena tertutup material longsor sudah bisa dilalui sepeda motor.
"Untuk korban mengungsi. Sejak hari kejadian, kita langsung melakukan pembersihan material longsor, jalan sudah bisa dilalui tapi hanya oleh sepeda motor. Kemudian jalan rusak sedang menunggu perbaikan," kata Asep.
Di musim hujan ini, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, hingga pergerakan tanah. Potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi sampai awal tahun 2026 mendatang.
"Kita minta masyarakat waspada potensi bencana, apalagi di beberapa daerah di KBB seperti Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, Lembang, Cisarua, itu rawan longsor. Kemudian di Padalarang rawan banjir," kata Asep.
(mso/mso)











































