Terungkap! Bocah 9 Tahun Jadi Dalang Kebakaran Beruntun di Sukabumi

Terungkap! Bocah 9 Tahun Jadi Dalang Kebakaran Beruntun di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 03 Mei 2025 13:47 WIB
Ilustrasi api neraka, kebakaran.
Ilustrasi (Foto: Rawpixel/Freepik)
Sukabumi -

Misteri rentetan kebakaran yang sempat menghebohkan warga Gang Amarta, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Sukabumi akhirnya terungkap. Pelakunya bukan orang asing, melainkan seorang bocah berusia 9 tahun.

Bocah itu masih tinggal di wilayah RW 06. Ia tertangkap basah saat hendak kembali melakukan aksinya, subuh tadi sekitar pukul 04.30 WIB.

"Waktu itu warga sedang siaga, malam tadi memang semua warga berjaga sampai subuh. Bocah itu ketahuan mau membakar lagi, pakai korek yang ditemukan di depan rumah korban," kata Ketua RW 06 Ajis Muslim melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bocah tersebut langsung diamankan warga dan korban, yang diketahui merupakan anggota kepolisian. Tanpa main hakim sendiri, anak itu kemudian dibawa ke Polsek terdekat.

"Warga tidak main hakim, karena pelakunya anak-anak. Memang kita kesel dan resah, tapi sebagai orang tua kita juga harus bijak menyikapinya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ajis, anak tersebut diketahui rajin salat dan sering ke masjid bersama orang tuanya. Namun, diduga ia terinspirasi oleh tontonan yang tidak pantas.

"Katanya dia nonton video atau film, nggak tahu film apa. Jadi mungkin terinspirasi, tontonan jadi tuntunan. Anaknya rajin ibadah, tapi jadi salah arah karena kurang pengawasan," ucap dia.

Bocah tersebut diketahui sudah dua tahun tinggal di RW 06, namun secara administratif masih tercatat sebagai warga RW 03 di wilayah Tipar.

Permintaan Warga: Jangan Tinggal di Sini Lagi

Kekhawatiran warga memuncak setelah mengetahui pelaku adalah anak kecil yang sudah beberapa kali diduga melakukan pembakaran. Rukun Warga (RW) 4, 5, dan 6 sepakat meminta agar anak dan keluarganya tidak lagi tinggal di kawasan tersebut.

"Orang tuanya sudah menyanggupi. Bahkan berjanji akan memperbaiki kerugian korban. Ini bukan penekanan, tapi bentuk antisipasi. Kita juga kasihan ke istrinya, anak-anaknya, takut terganggu mentalnya. Jadi menurut saya, dua-duanya korban, korban kebakaran dan keluarga pelaku," kata Ajis.

Warga Kompak, Ronda Dihidupkan Lagi

Ajis menambahkan, di balik kejadian yang meresahkan ini, ada hikmah yang bisa diambil. Salah satunya adalah meningkatnya kewaspadaan warga serta kembalinya semangat ronda malam.

"Semalam itu warga full keliling, saling sapa, jaga kampung. Ini yang akan saya instruksikan agar ronda malam dihidupkan lagi. Siskamling selama ini sudah mati suri, sekarang semoga hidup lagi," katanya.

Setelah dimusyawarahkan dengan warga, kepolisian, dan keluarga korban, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Anak pelaku dikembalikan ke orang tuanya dengan pengawasan ketat, serta diwajibkan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

Sebelumnya diberitakan, rentetan kebakaran yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mengejutkan sekaligus meresahkan warga di Gang Amarta IV RW 05 dan 06, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Video peristiwa itu pun viral di media sosial.

"Terjadi teror pembakaran di daerah Tipar Gang Amarta IV. Sampai sekarang sudah 13 titik, hati-hati buat warga Sukabumi khususnya warga Tipar," ucap pria di balik video tersebut.

Kebakaran pertama diduga terjadi pada Rabu (30/4) di RW 06 saat waktu Magrib. Bermula dari pembakaran sampah kecil yang tidak diketahui oleh warga. Peristiwa berlanjut setelah salat Isya, ketika api melalap rumah yang berada sangat dekat dengan masjid, dan baru terpantau warga saat mereka keluar dari masjid.

Kondisi semakin memprihatinkan saat kebakaran kembali terjadi pada waktu Subuh. Api yang sudah membesar membuat warga semakin waspada. Puncaknya terjadi pada hari Jumat (2/5/2025) di mana dalam satu hari, kebakaran muncul berkali-kali di berbagai titik. Setelah salat Jumat, kebakaran kembali terjadi di beberapa lokasi dan berlanjut pada pukul 14.00 WIB di wilayah ke-RW-an 05.

Total, hampir 13 titik api teridentifikasi, dengan tujuh di antaranya muncul hanya dalam satu hari. Titik-titik tersebut tersebar di RW 06 dan wilayah perbatasan RW 05.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads