Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, mulai melayani penerbangan ibadah haji tahun 2025. Dalam kloter pertama, sebanyak 445 jemaah dari Kabupaten Bandung diberangkatkan pada Jumat (2/5/2025) dini hari. Total 28 kloter dijadwalkan terbang dari bandara ini selama musim haji.
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, turut hadir meninjau langsung proses pemberangkatan jemaah. Ia menyoroti kesiapan Bandara Kertajati sebagai embarkasi penerbangan jemaah haji.
"Bahwa embarkasi Kertajati apalagi ya, ini yang menjadi fokus. Karena kemarin minta tambahan jemaah berangkat dari sini, tapi kita akan pastikan apakah sudah siap belum semuanya. Kalau bandara-bandara yang biasa operasi setiap hari, insyaallah lah lancar ya," kata Cucun kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Cucun, ada sejumlah hal teknis yang masih perlu dimatangkan, termasuk skema pelayanan yang ideal bagi jemaah. Ia mengingatkan, kenyamanan dan efisiensi sangat penting, terutama mayoritas jemaah di sini adalah lanjut usia.
"Nah ini mungkin ada sedikit (kendala) karena baru mulai ya, lagi dicari skema yang paling praktis dan paling efektif. Yang pasti adalah jemaah jangan ada lelah. Dari mulai berangkat dari embarkasi, asramanya, sampai ke bandara, naik pesawat, itu dibikin praktis semuanya," ujar dia.
Salah satu upaya yang diterapkan adalah penerapan pass track dan one stop service di Kertajati. Skema ini dinilai dapat mengurangi aktivitas fisik jemaah, sehingga tidak kelelahan sebelum naik pesawat.
"Kenapa ada fast track, kemudian juga ada one stop service di mana di embarkasi ini untuk mengurangi aktivitas jemaah biar tidak lelah," ucapnya.
"Kelihatannya masih mencoba ya, mencari skema yang tercepat. Karena sekarang mulai one stop service-nya di embarkasi, yang dulu di sini di Kertajati, ini belum begitu familiar. Insya Allah tadi kita sudah sarankan kepada pihak dari PPIH-nya Jawa Barat supaya melakukan evaluasi," sambungnya.
Cucun juga menyoroti persoalan teknis seperti pengelolaan tas jinjing (hand carrier) jemaah. Menurutnya, sistem harus dirancang agar jemaah tidak kerepotan mencari barang bawaan mereka di tempat gelap atau area tidak terorganisir.
"Mereka itu terutama di hand carrier ya, jangan sampai nanti diturunkan dari bagasi bis, mencari di tempat gelap. Bagaimana cari cara praktis, naik ke atas itu sudah bawa hand carrier. Dari tempat gelap nyari tas, ya makanya ini salah satu bagian daripada yang dibikin jemaah ini karena usianya beda kan, ada yang sudah lanjut usia. Kemudian juga mereka ada yang untuk mencari nama saja dengan tas yang sama itu juga kan susah," pungkasnya.
Menanggapi sejumlah catatan dari Wakil Ketua DPR RI, EGM BIJB Kertajati, R Indra Crisna S, angkat bicara. Indra menegaskan, seluruh prosedur layanan haji telah dijalankan sesuai standar dan pengalaman sebelumnya.
"Pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa Bandara Kertajati sudah melayani penerbangan pelayanan haji. Ini adalah yang ketiga. Dan tahun lalu, saya sendiri yang sudah melaksananya. Artinya, saya ini sudah yang kedua kalinya saya melaksanakan pelayanan haji di Bandara Kertajati," jelas Indra.
"Dan tahun lalu itu sampai dengan 30 kloter, kalau sekarang 28 kloter, turun. Dan tahun lalu tidak ada isu sama sekali terkait dengan on-time performance atau komplain-komplain dari masyarakat. Itu semuanya adalah tun-nya adalah positif," tambahnya.
Menurutnya, berbagai persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, termasuk rapat koordinasi bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pihak maskapai. Ia menyebut rapat telah digelar hingga tiga kali, membahas detail alur (flow) dan SOP layanan di lapangan.
"Terkait dengan flow, terkait dengan SOP, semua-semua itu semua sudah sama-sama saling mengetahui. Terkait dengan penumpang turun di mana, seperti apa. Tapi ini masukan yang baik juga ya, masukan yang baik juga bagi kami pengelola operator Bandara Kertajati yang nanti akan menjadi perbaikan kami," jelasnya.
Indra juga menegaskan, tidak ada masalah terkait ketepatan waktu. Bahkan, pesawat kloter pertama justru take off lebih awal dari jadwal.
"Bahwa pada akhirnya, kami Bandara dan Airline satu yang tujuan kami adalah agar OTP on time performance tercapai atau tidak lebih. Ini malah early, pesawat di schedule 05.45 WIB. Tapi kami tadi close the door itu 05.40 WIB. Artinya ini akan early ya, ini early tidak ada keterlambatan, tidak ada suatu hal yang di catatan-catatan pilot atau di catatan-catatan nanti itu yang menjadi keluhan," ujar Indra.
Terkait kondisi di lapangan yang sempat dikomentari soal pengelolaan hand carry atau kedatangan bus jemaah, Indra mengaku pihaknya sudah mengikuti prosedur. Hanya saja, ada keterlambatan dari sisi keberangkatan bus dari asrama haji.
"Tadi pagi itu saya sudah ada di embarkasi, kalau saya catat di embarkasi itu adalah bis keluar dari Embarkasi jam 03.12 WIB. Nah itu jadinya kesannya sudah. Harusnya jam 02.45 WIB, jam 00.00 WIB itu sudah pemeriksaan X-Ray. Tapi utamanya adalah tadi pilot mengatakan good, pilot happy, kita masih di bawah OTP-nya," ucapnya.
Indra juga mengaku telah mempersiapkan sebaiknya mungkin untuk mendukung layanan haji. Mulai dari perbaikan fasilitas pendukung, pembersihan rubber deposit di landasan, hingga pemasangan pendingin tambahan di area keberangkatan.
"Perbaikan-perbaikan kendaraan itu yang menjadi syarat kategori 8 untuk 777 masuk, itu realisasi. Kita juga melakukan pembersihan rubber deposit, yang sudah sekian tahun, sudah 4 tahun tidak dilakukan rubber deposit, kita melakukan rubber deposit, dan perbaikan keluhan-keluhan terkait dengan AC. Tadi kalau lihat teman-teman ada pemasangan AC di area fixed grid, itu juga sudah dilakukan. Tentunya effortnya sudah cukup," papar dia.
Meski demikian, Indra tetap mengapresiasi kritik dan saran yang disampaikan Cucun. Ia menyebut semua masukan akan menjadi bahan evaluasi ke depan demi pelayanan yang lebih baik.
"Ini bagi kami bagus juga ya, akan menjadi evaluasi kami. Tentu saja itu, kembali lagi bahwa pelayanan itu menjadi hal yang utama di mana pun berada," pungkasnya.
(orb/orb)