Bekerja di lingkungan dengan rekan kerja yang tidak menyenangkan memang tidak mudah. Namun, siapa sangka rasa tidak suka bisa berubah jadi upaya pembunuhan? Seorang wanita di Polandia nyaris kehilangan nyawa setelah minuman yang biasa ia konsumsi di kantor ternyata diracuni secara diam-diam oleh rekan kerjanya sendiri.
Perempuan berusia 56 tahun itu kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan didakwa karena diduga meracuni rekan sekantornya yang berusia 51 tahun selama berbulan-bulan. Alasannya? Hanya karena tak menyukai korban.
Belum diketahui pasti sejak kapan aksi keji itu berlangsung, namun korban mulai merasakan gejala aneh seperti sakit perut dan rasa tidak nyaman beberapa bulan lalu. Awalnya ia mengira gejala tersebut disebabkan oleh stres dan tekanan kerja yang tinggi. Namun, setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, dokter menemukan tanda-tanda adanya cedera internal akibat paparan zat beracun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dokter sempat bertanya apakah korban mungkin mengonsumsi sesuatu yang mencurigakan. Hal ini membuat korban teringat bahwa selama beberapa bulan terakhir, teh yang diminumnya setiap pagi di kantor memiliki rasa yang tidak biasa.
Wanita itu bekerja di sebuah kantor di Warsawa bersama sejumlah perempuan lain dari perusahaan yang sama. Ia mengaku sempat memiliki konflik berkepanjangan dengan beberapa rekan kerja, namun tak pernah menyangka akan menjadi korban peracunan.
Korban sempat melaporkan dugaan peracunan ini ke polisi, namun laporannya tidak bisa langsung ditindak karena minim bukti. Akhirnya, ia memutuskan untuk memasang kamera tersembunyi di mejanya guna mencari tahu kebenarannya.
Usahanya membuahkan hasil. Rekaman menunjukkan bahwa salah satu rekannya tertangkap sedang menyemprotkan cairan pembersih dan bahan kimia korosif ke dalam botol teh dan soda milik korban.
Alih-alih langsung mengonfrontasi pelaku, korban memilih mengumpulkan lebih banyak bukti. Beberapa hari kemudian, ia menyerahkan semua rekaman ke polisi. Tak lama setelah itu, pelaku berhasil ditangkap.
Tidak hanya satu orang, polisi juga menahan seorang wanita lain berusia 68 tahun yang diketahui berbicara di telepon dengan pelaku utama saat aksi peracunan berlangsung. Wanita kedua ini mengaku tahu soal rencana jahat tersebut, namun tidak memberi tahu siapa pun.
Motif utama dari kasus ini diduga karena kecemburuan atau ketidaksukaan terhadap posisi korban yang dianggap memiliki jabatan lebih tinggi. Pihak berwenang masih menyelidiki apakah ada pihak lain yang terlibat.
Kini, pelaku utama terancam hukuman penjara hingga 20 tahun, sementara rekannya yang ikut mengetahui rencana tersebut bisa dijatuhi hukuman 3 tahun penjara.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa lingkungan kerja yang toksik bisa berdampak sangat serius-bahkan mengancam nyawa.
Artikel ini telah tayang di detikFood
(yum/yum)