Ratusan warga terdampak pergeseran tanah di dua desa di Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masih bertahan di pengungsian, Selasa (8/4/2025). Pemkab Ciamis pun membahas rencana untuk relokasi.
"Ya warga yang terdampak masih bertahan di pengungsian, terutama saat malam hari. Untuk warga Mekarbuana mengungsi di balai desa dan warga Cipeundeuy Sadapaingan mengungsi di masjid," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani.
Ani menyebut pihaknya sudah mengirim surat kepada Badan Geologi untuk melakukan kajian terhadap pergeseran tanah dan longsor di dua desa tersebut. Nanti hasil kajian tersebut akan menjadi dasar untuk upaya penanganan selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, BPBD Ciamis mencatat 7 rumah rusak dan 210 jiwa mengungsi dampak dari pergeseran tanah di Desa Sadapaingan dan Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
![]() |
Ani mengatakan bukit setinggi 50 meter mengalami pergeseran tanah pada Senin (7/4/2025). Volume longsor di Desa Sadapaingan mencapai 500 meter dan di Desa Mekarbuana volume tanah mencapai 300 meter.
"Memang untuk pergeseran tanah atau longsor ini volumenya cukup besar. Di Sadapaingan 500 meter dan di Mekarbuana 300 meter. Ketinggian dua titik itu sama-sama 50 meter," kata Ani.
Pihak BPBD Ciamis pun telah melakukan asesmen dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Sebanyak 173 jiwa dari 56 keluarga di dua desa terdampak. Ada 14 keluarga dengan jumlah 65 jiwa yang terancam.
"Warga yang mengungsi pada malam hari 107 jiwa di Desa Mekarbuana dan 103 jiwa di Desa Sadapaingan. Rumah yang rusak berat ada 1 dan rusak sedang 6, total 7 rumah rusak," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menegaskan akan segera membahas nasib warga yang terdampak longsor di Panawangan. Salah satunya langkah yang dibahas adalah upaya relokasi warga ke lokasi yang lebih aman. Warga terdampak pun memiliki kekhawatiran akan terjadinya longsor.
"Paling lambat besok kami bahas mengenai itu (relokasi). Memang Ciamis termasuk rawan longsor. Ada beberapa titik yang sudah kami lakukan relokasi, seperti di Rancah dan juga Tambaksari. Termasuk untuk Panawangan di Desa Mekarbuana dan Sadapaingan," ujar Herdiat.
Herdiat juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan menyadari wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah rawan bencana. Mulai dari longsor, banjir, angin dan pergeseran tanah. Termasuk juga bencana kebakaran baik lahan maupun permukiman.
(yum/yum)