Banjir yang melanda sejumlah titik di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung pada Sabtu 5 April kemarin menyebabkan puluhan rumah terendam hingga lebih dari 1 meter. Salah satunya adalah pabrik tahu yang terletak di RT 3, RW 5 Kelurahan Pasanggrahan.
Pemilik pabrik tahu, Sari, mengatakan banjir merendam tempat produksi tahu hingga merusak sejumlah bahan baku seperti kacang kedelai. Banjir juga sempat merendam mesin penggilingan kacang, yang beruntung masih dapat beroperasi.
"Sekarang enggak bisa jalan pabriknya, libur dulu. Kemarin banjir sampai setengah pintu, barang-barang ngambang di air. Mesin alhamdulillah masih bisa dipakai," ungkap Sari saat ditemui detikJabar, Minggu (6/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memperlihatkan tong stainless tempat pembuatan tahu yang sempat penuh terisi oleh air banjir. Seluruh area pabrik terendam air hingga operasional pun terpaksa dihentikan.
Banjir juga membuat Sari dan suaminya harus memindahkan sekitar 5 karung kacang kedelai ke rumah mereka yang terletak di sebelah pabrik. Satu karung kacang kedelai yang dimiliki Sari terdiri dari 50kg kacang. Sementara jumlah yang terendam mencapai 3 karung atau setara dengan 150kg kacang kedelai.
"Satu karungnya itu ada 50kg kacang kedelai. Separuhnya terendam, 3 karung yang kena banjir. Hanya karung di tumpukan atas yang selamat," ungkap Sari.
Biasanya, pabrik Sari dapat memproduksi sekitar 6 papan tahu setiap harinya. Akibat kacang kedelai yang rusak, produksi pun hanya akan memanfaatkan sisa kedelai yang masih dapat digunakan.
"Yang selamat hanya sedikit. Enggak akan bisa dibuat jadi enam (papan), " ungkapnya.
Ia mengatakan, banjir kali ini adalah yang terparah dari beberapa tahun belakangan. Banjir terakhir yang ia alami terjadi sekitar 3 tahun lalu dan tidak sebesar tahun ini.
"Terakhir ngerasain banjir itu waktu anak saya usia 3 hari, sekarang sudah 3 tahun lebih. Ini yang paling parah," jelasnya. Ia juga menyebut setidaknya 5 motor di kawasan sekitar rumahnya ikut terendam banjir.
(iqk/iqk)