Kisah Menyayat Hati 'Mama Uganda' Pemilik 44 Anak

Kabar Internasional

Kisah Menyayat Hati 'Mama Uganda' Pemilik 44 Anak

Khadijah Nur Azizah - detikJabar
Senin, 07 Apr 2025 06:30 WIB
Mariam Nabatanzi, 39, a mother of 38 children, speaks during a Reuters interview at her home in Kasawo village, Mukono district, east of Kampala, Uganda March 8, 2019. Picture taken March 8, 2019. REUTERS/James Akena
'Mama Uganda' pemilik 44 anak (Foto: REUTERS/JAMES AKENA)
Jakarta -

Kisah berliku dialami perempuan 45 tahun yang memiliki 44 anak. Hidupnya dihabiskan untuk mengurus anak dan mencari nafkah.

Kehidupan perempuan bernama Mariam Nabatanzi ini memang tak seperti wanita pada umumnya. Menikah di usianya yang masih belia 12 tahun, dia dikaruniai anak kembar setahun setelah menikah.

Melansir detikHealth, perempuan yang dijuluki 'Mama Uganda' ini kemudian melahirkan lagi empat pasang anak kembar. Kemudian melahirkan lagi tiga dan lima pasang anak kembar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di usianya yang menginjak 45 tahun, dia memiliki anak tertua berusia 33 tahun dan anak bungsu yang berusia delapan tahun.

Hidupnya semakin pelik kala suaminya pada tahun 2015 meninggalkannya karena tak mampu membuiayai banyak anak.

ADVERTISEMENT

"Tuhan memberi saya 44 anak untuk dibesarkan," kata Nabatanzi saat berbincang dengan YouTuber Zack Mwekassa.

Mariem menyadari dirinya tak seperti wanita lain yang terus melahirkan. Dia diberitahu oleh dokter memiliki ovarium yang besar. Kondisi ini disebut hiperovulasi.

Perawatan kondisi ini memang ada. Namun di Uganda, perawatan seperti ini memang sulit didapatkan apalagi Mariem tinggal di pedesaan.

"Saya tumbuh besar dengan penuh air mata, suami saya telah melewati banyak penderitaan," katanya saat diwawancarai oleh Reuters pada April 2019 di rumahnya, tangannya terkepal saat matanya berkaca-kaca.

"Seluruh waktu saya dihabiskan untuk mengurus anak-anak dan bekerja untuk mendapatkan uang," katanya menambahkan.

Berbagai cara dilakukan Mariem untuk menghidupi keluarganya. Mulai dari tata rambut, dekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, membuat gin lokal, dan menjual obat-obatan herbal. Uangnya dihabiskan untuk membeli makanan, perawatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.

Dokter juuga memberitahu bahwa dirinya terlalu subur. Sehingga perlu terus melahirkan agar mengurangi tingkat kesuburan ovariumnya. Sehingga melahirkan jadi salah satu caranya.

Artikel ini sudah tayang di detikHealth




(kna/dir)


Hide Ads