Ini yang Terjadi Pada Tubuh Usai 24 Jam Lari Non Stop

Kabar Kesehatan

Ini yang Terjadi Pada Tubuh Usai 24 Jam Lari Non Stop

Sarah Oktaviani Alam - detikJabar
Minggu, 06 Apr 2025 05:00 WIB
Happy new year 2025,2025 symbolizes the start of the new year. Close up of feet, sportswoman runner running on treadmill in fitness club. Cardio workout. Healthy lifestyle, guy training in gym.
Ilustrasi treadmill (Foto: Getty Images/wombatzaa)
Bandung -

Berlari selama 24 jam tanpa henti bukanlah tantangan yang bisa dianggap enteng. Tubuh akan mengalami kelelahan ekstrem, kehilangan cairan dalam jumlah besar, serta tekanan luar biasa pada otot dan sendi.

Hal inilah yang dialami Joe Pritchard, seorang pria berusia 23 tahun asal Worcester, Inggris. Ia mencoba tantangan luar biasa dengan berlari sejauh 167 km di atas treadmill dalam waktu 24 jam. Aksi ini ia lakukan untuk menggalang dana bagi badan amal penyakit neuron motorik. Jarak yang ia tempuh setara dengan perjalanan dari London ke Calais, Prancis, dalam satu hari.

Pritchard menjalani tantangan ini di sebuah pub lokal, dan berhasil mengumpulkan dana sekitar 71 juta rupiah. Selama berlari, ia hanya menghentikan penghitung waktu saat harus ke toilet. Namun, efeknya terhadap tubuhnya sangat drastis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikHealth dari Daily Mail, Pritchard tampak sangat lemas dan pucat setelah menyelesaikan tantangan. Ia bahkan harus digotong ke dalam mobil karena kehilangan kesadaran sesaat. Setelah mulai pulih, ia mengungkapkan bahwa awalnya masih merasa baik-baik saja, meskipun mulai merasakan nyeri di bagian paha dalam.

"Saya tidak bisa menopang beban apa pun dengan kaki saya, bahkan hampir tidak bisa menggerakkannya," ujarnya setelah menyelesaikan tantangan ekstrem tersebut.

ADVERTISEMENT

Tidak lama setelah itu, kondisi yang lebih serius mulai terjadi. Penglihatan Pritchard mulai kabur dan akhirnya pingsan.

Saat berada di rumah, Pritchard diistirahatkan selama satu jam dan mencoba bangun lagi. Tapi, ia pingsan untuk kedua kalinya.

"Ayah dan saudara laki-laki saya menggendong saya. Saat itu, saya langsung merasa sangat pusing dan sedikit mual," kata Pritchard.

Happy new year 2024,2024 symbolizes the start of the new year. Close up of feet, sportsman runner running on treadmill in fitness club. Cardio workout. Healthy lifestyle, guy training in gym.Ilustrasi treadmill Foto: Getty Images/wombatzaa

Selama masa pemulihan, Pritchard sering kali pingsan atau penglihatannya terasa kabur. Setelah menghabiskan empat hari untuk istirahat total, ia masih mengalami cedera lutut tapi tidak terlalu lama.

Dalam sebuah cuplikan video yang merekam lari treadmill selama 24 jam itu, Pritchard terlihat mimisan pada jam ke-11. Pada jam ke-16, ia mulai pucat.

Berkat aksi nekatnya, Pritchard berhasil mengumpulkan uang dan menyumbangkannya untuk penggalangan dana. Meski begitu, banyak yang menyoroti risiko saat terlalu memaksakan diri berolahraga seperti yang dilakukan Pritchard.

Olahraga yang dilakukan secara ekstrem dapat mengakibatkan cedera fisik, karena keausan yang berulang dalam waktu singkat. Hal itu yang akan merusak otot dan persendian.

Artikel ini telah tayang di detikHealth

(sao/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads