Bandung kembali menjadi saksi perhelatan seni kontemporer dengan digelarnya pameran Urban Moments 2025 di GREY Art Gallery, Jalan Braga No. 47. Pameran yang digelar sejak akhir Maret hingga 25 Juni 2025 ini menghadirkan 132 karya dari 43 seniman yang terpilih melalui Open Call serta 26 seniman undangan. Dengan eksplorasi visual yang kaya, pameran ini menjadi wadah bagi seniman lokal dan internasional untuk menyelami dinamika kehidupan urban melalui karya seni.
Pameran Urban Moments 2025 menggali bagaimana seni lahir dari interaksi antara seniman dan lingkungannya. Kota, sebagai ruang sosial yang dinamis, menjadi latar bagi berbagai ekspresi budaya, subkultur, dan simbol visual yang terus berkembang. Melalui seni, pengalaman hidup di perkotaan direfleksikan dalam bentuk yang unik, mengundang audiens untuk melihat dan menafsirkan ulang realitas urban.
Salah satu fokus utama dalam pameran ini adalah bagaimana simbol visual dapat menjadi bahasa universal yang menjembatani berbagai latar belakang sosial dan budaya. Pengaruh dari dunia musik, film, mode, hingga periklanan tampak dalam berbagai karya yang ditampilkan, menjadikan Urban Moments sebagai perayaan visual yang melampaui batasan tradisional seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam karya dalam Urban Moments 2025 terbagi dalam tiga kategori besar yang masing-masing menghadirkan perspektif unik tentang kehidupan perkotaan:
1. Ruang Publik dan Interaksi Sosial
Kategori ini menghadirkan seni jalanan, mural, dan instalasi interaktif yang mengajak pengunjung untuk merespons dinamika ruang kota. Karya-karya ini menyoroti bagaimana seni menjadi alat komunikasi yang membangun kesadaran sosial serta merekam narasi keseharian urban.
Beberapa seniman yang berkontribusi dalam kategori ini antara lain ACT MOVE, Arya Sudrajat, Bujangan Urban, Lucas and Sons, Sicovecas, dan XGO. Karya mereka tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi kreatif, tetapi juga menjadi media interaksi bagi individu dalam ekosistem perkotaan.
2. Estetika Budaya Populer
Terinspirasi dari berbagai elemen budaya populer seperti film, musik, mode, dan ikon digital, karya dalam kategori ini mengkritisi komodifikasi budaya sekaligus merangkai ulang simbol-simbol populer menjadi ekspresi yang reflektif.
Seniman seperti Bogiman, Bronto, Debby Dbay, Hilda Alhaque, Mr. Aditya, Nia Gautama & Indonesian Art Documentary, Patra Aditya, Rendy Pandita, Taufik Setiawan, dan Toni Masdiono menghadirkan ikon-ikon budaya populer serta elemen urban dalam karya mereka, baik secara utuh maupun melalui reinterpretasi visual.
3. Identitas dan Subkultur Urban
Kategori ini menggali narasi tentang keberagaman, marginalisasi, serta resistensi terhadap norma sosial melalui seni. Karya-karya di dalamnya menampilkan perspektif komunitas yang sering kali terabaikan dalam diskursus arus utama.
Seniman seperti Cahaya Novan, Derry Smbiring, Faisal Al-Zaki X Street Art Dakwah, Influemza, Isyam, Matrahita Kolektif, dan Tina Wahyuningsih membawa tema-tema tentang ekosistem urban, sistem kepercayaan, pengalaman pribadi, hingga perlawanan terhadap norma sosial dalam karya mereka. Dengan pendekatan yang personal dan politis, kategori ini menyoroti bagaimana seni dapat menjadi alat untuk menyuarakan realitas yang sering kali terpinggirkan.
Baca juga: Matinya Pasar Seni Gua Sunyaragi Cirebon |
Menghadirkan Pengalaman yang Berbeda
Dengan eksplorasi visual yang mendalam dan kurasi yang dikuratori oleh Angga A. Atmadilaga dan Chamid N. Dwaji, Urban Moments 2025 menawarkan pengalaman seni yang mendalam bagi pengunjung. Pameran ini tidak hanya mengajak untuk menikmati estetika visual, tetapi juga memahami bagaimana seni dapat menjadi cerminan kehidupan sosial di perkotaan.
Bagi pecinta seni dan penggemar budaya urban, Urban Moments 2025 adalah perhelatan yang sayang untuk dilewatkan. Dengan tiket masuk yang terjangkau-IDR 20.000 untuk hari kerja dan IDR 35.000 untuk akhir pekan dan hari libur-pameran ini menjadi ruang eksplorasi bagi siapa saja yang ingin menyelami dunia seni kontemporer dari perspektif urban.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengakses e-catalogue Urban Moments melalui tautan berikut: bit.ly/e-catalogue-UrbanMoments.
(tya/tey)