Penyebab, Risiko, dan Cara Mencegah Microsleep Saat Mudik Lewat Tol

Penyebab, Risiko, dan Cara Mencegah Microsleep Saat Mudik Lewat Tol

Devandra Abi Prasetyo - detikJabar
Rabu, 02 Apr 2025 10:00 WIB
Pengendara melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (10/6). Memasuki H-5 Idulfitri 1439 H kendaraan pemudik yang melintasi ruas tol Cikopo terpantau ramai lancar. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/kye/18
Ilustrasi jalan tol. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Bandung -

Salah satu kondisi yang paling ditakuti pengemudi saat melakukan perjalanan jauh, seperti mudik atau arus balik, adalah rasa kantuk yang dapat memicu microsleep. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, terutama saat berkendara di jalan tol yang panjang dan monoton.

Menurut praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, rasa kantuk yang muncul saat menyetir bisa menyebabkan microsleep, yaitu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Faktor utama yang memicu kondisi ini adalah kebosanan akibat kondisi jalan tol yang stabil dan minim rangsangan.

Microsleep dapat berlangsung hanya beberapa detik, tetapi dampaknya bisa sangat fatal. Banyak kecelakaan di jalan tol yang terjadi akibat pengemudi kehilangan kesadaran sesaat tanpa disadari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya kan kalau jalan tol kondisinya stabil tuh, nggak ada rangsangan yang monoton kan dia jadi kewaspadaan mudah terpengaruh, jadi karena monoton itu dia terpengaruh dan bisa microsleep juga tadi," kata dr Daniel kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Untuk mencegah microsleep, dr Daniel menyarankan agar pengemudi yang melakukan perjalanan jauh memperhatikan kualitas tidur sebelum berkendara. Jika memungkinkan, pengemudi bisa bergantian dengan sopir cadangan agar tidak mengalami kelelahan berlebih.

ADVERTISEMENT

Namun, jika tidak ada sopir pengganti, dr Daniel menyarankan agar pengemudi menepi untuk melakukan power nap atau tidur siang singkat selama 15-30 menit agar tubuh kembali segar.

"Sebenarnya yang dibutuhkan waktu untuk tidur itu 7-8 jam ya. Tapi ada yang namanya teknik power nap, jadi dia beristirahat jangan terlalu lama cukup 30 menit saja. Jadi itu bukan untuk tidur panjang," kata dr Daniel.

"Bisa 10 sampai 20 menit dan biasanya itu cukup untuk bikin bugar. Untuk mengistirahatkan otak juga biar nggak stres," sambungnya.

Untuk melakukan power nap dengan efektif, dr Daniel menyarankan agar pengemudi mencari tempat yang nyaman dan aman untuk beristirahat.

"Kadang-kadang power nap itu asal dia ada tempat untuk berbaring cukup lama, dan bisa meluruskan badan," tutupnya.

Baca selengkapnya di detikHealth.




(dpy/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads