Meriahnya Stasiun Bandung tak pernah benar-benar reda, terlebih di masa mudik Lebaran. Ribuan penumpang datang dan pergi, membawa rindu ke kampung halaman.
Di antara hiruk-pikuk itu, seorang pria berusia 40 tahun dengan seragam birunya tampak sibuk menyapu, mengepel, dan memastikan setiap gerbong kereta bersih sebelum diberangkatkan.
Namanya Cucu Subarna, seorang petugas pencuci kereta api yang sudah bertahun-tahun mengabdikan diri di Stasiun Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Cucu, Lebaran bukan tentang duduk bersama keluarga di ruang tamu atau menikmati opor ayam di rumah. Sudah enam tahun berturut-turut, ia melewatkan hari raya di tengah deretan gerbong yang harus tetap kinclong.
"Saya sudah 6 tahun Lebaran di stasiun," kata Cucu bercerita saat ditemui detikJabar, belum lama ini.
Tugasnya dimulai sejak fajar. Setelah satu perjalanan berakhir, ia dan timnya bergerak cepat mencuci rangkaian kereta. Sampah-sampah dibersihkan, lantai dipel, jendela diseka hingga bening. Semua harus selesai sebelum kereta kembali diberangkatkan.
![]() |
"Mencuci kereta saat datang, setiap datang baru dicuci untuk keberangkatan berikutnya. Yang dicuci dari atap, rangka bawah hingga toilet kabin kereta semua dibersihkan," ucapnya.
Selama masa arus mudik dan balik Lebaran, Cucu menyebut tugasnya mencuci kereta bertambah seiring bertambahnya juga rute perjalanan.
"Selama arus mudik pekerjaan ada tambahan ekstra karena ada kereta tambahan seperti KA Lodaya tambahan, KA Pasundan tambahan. Kalau hari biasa itu 5 kereta, kalau arus mudik ini bisa 7 kereta," terang Cucu.
Meski begitu Cucu tetap bersyukur. Baginya, pekerjaan ini bukan sekadar mata pencaharian, tapi juga tanggung jawab untuk memastikan perjalanan ribuan orang tetap nyaman hingga tiba di kampung halaman.
"Setelah lebaran insyaallah baru mudik kalau dapat. Tapi kan saya pribumi jadi jarang mudik memang. Hari H gak bisa kumpul dengan keluarga. Tapi Alhamdulillah keluarga support dan memaklumi," ujarnya.
"Suka dukanya itu ya sukanya bisa mengantarkan pulang yang mau mudik, dukanya ya enggak kumpul sama keluarga," tutup Cucu yang merupakan warga Soreang, Kabupaten Bandung.
(orb/orb)