Arus lalu lintas Tol Cipali menuju Cirebon pada Kamis (27/3/2025) malam, meningkat signifikan. Hingga pukul 21.00 WIB, tercatat ada 74 ribu kendaraan yang melintasi ruas jalan tol Cipali.
Menurut Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo, arus lalu lintas di tol ini meningkat 37 persen dibanding hari sebelumnya pada waktu yang sama.
"Puncak arus lalu lintas terjadi pada pukul 08.00 WIB dan 09.00 WIB, dengan volume lalu lintas diatas 4 ribu kendaraan per jam, dengan rata-rata volume lalu lintas hingga malam ini adalah sekitar 3,5 ribu kendaraan per jam," kata Ardam kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penyebab kepadatan adalah kendaraan mogok dan yang berhenti di bahu jalan. Astra Tol Cipali mengimbau pengendara untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan jarak jauh dan memastikan fisik dalam keadaan prima.
"Astra Tol Cipali bersama tim kepolisian kemudian melakukan penertiban pengendara secara berkala sebagai upaya melancarkan kepadatan. Sejauh ini arus lalu lintas masih terpantau ramai lancar," ujar Ardam.
Sementara itu, Astra Tol Cipali sempat memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow di KM 162-169 pada pukul 09.10 WIB hingga 10.05 WIB. Selain itu, sejak siang hingga malam hari, rekayasa one way diberlakukan dari KM 70 Gerbang Tol Cikatama hingga KM 188 Gerbang Tol Palimanan.
"Pengendara yang terkena pengalihan arus diimbau untuk keluar di gerbang tol terdekat. Meski demikian, tarif tol tetap sama," ucapnya.
One Way di Jalur Garut
Volume kendaraan pemudik yang melintasi jalur mudik Garut mulai meningkat sejak Kamis, (27/3/2025) kemarin. Polisi mulai memberlakukan sistem buka tutup jalur, atau one way untuk mengurai kepadatan.
Menurut Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, hingga Jumat, (28/3/2025), atau H-3 Lebaran 2025 ini, volume kendaraan yang masuk ke jalur Garut terus mengalami peningkatan. "Volume kendaraan terus meningkat, didominasi mengarah Tasikmalaya," kata Aang kepada detikJabar, Jumat pagi.
Di jalur Limbangan-Malangbong, kendaraan pemudik dari arah Bandung yang datang via Nagreg terpantau melaju mengarah Tasikmalaya di jalur ini. Mereka didominasi para pemudik yang berasal dari kota besar yang hendak menuju Tasikmalaya, Ciamis hingga ke Jawa Tengah.
Sementara di Jalur Kadungora-Leles, kendaraan dari Bandung yang masuk via Nagreg, juga mendominasi ketimbang dari jalur sebaliknya. Kendaraan yang melintas di jalur ini, mayoritas merupakan warga Garut yang mudik dari kota-kota besar. "Arus lalin didominasi oleh kendaraan roda empat pribadi," katanya.
Untuk mengurai kepadatan volume kendaraan di kedua jalur tersebut, polisi memberlakukan sistem buka tutup jalur atau one way. Menurut Aang, ada sejumlah titik pending one way, khususnya di jalur Limbangan-Malangbong. "Sampai saat ini kami telah melaksanakan one way sebanyak 9 kali. Titik pending tentatif, berada di depan Polsek Limbangan, kemudian di Pasar Lewo," ucap Aang.
One way ini, kata Aang, biasanya dilakukan selama 25-30 menit, untuk menguras kepadatan di jalur yang volume kendaraannya lebih dominan.
"Kami mengimbau masyarakat mengikuti arahan petugas kami di lapangan. Kami juga memohon maaf jika sistem buka tutup yang kami lakukan menghambat perjalanan kendaraan dari jalur sebaliknya. Ini tujuannya agar tidak terjadi kemacetan," pungkas Aang.
(iqk/iqk)