Seruan Dishub Bandung Jelang Lebaran demi Kelancaran Lalin

Seruan Dishub Bandung Jelang Lebaran demi Kelancaran Lalin

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Kamis, 27 Mar 2025 20:15 WIB
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Kuswara
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Kuswara. Foto: Nur Khansa Ranawati
Bandung -

Menjelang puncak arus mudik dan Lebaran 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraan di trotoar maupun bahu jalan. Kebiasaan parkir sembarangan ini dinilai dapat mengganggu kelancaran lalu lintas dan menghambat pergerakan pejalan kaki, terutama di area pusat kota yang ramai dikunjungi warga.

Salah satu titik yang sering mengalami masalah parkir liar adalah trotoar di Jalan Dewi Sartika. Pada momen tertentu, seperti Ramadan dan menjelang Lebaran, kawasan ini kerap dipenuhi kendaraan yang diparkir sembarangan. Banyak pengendara yang memilih parkir di trotoar dan bahu jalan karena alasan kemudahan.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dishub Kota Bandung Kuswara menegaskan bahwa penertiban parkir bukan hanya tugas Dishub semata, tetapi juga tanggung jawab bersama. Oleh karenanya ia meminta warga untuk tertib dalam memarkirkan kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Parkir adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Dishub saja. Masyarakat juga harus paham bahwa trotoar bukan untuk parkir, melainkan untuk pejalan kaki," ungkapnya di Balai Kota Bandung, Kamis (27/3/2025).

Hal yang sama juga berlaku untuk bahu jalan. Ia mengingatkan masyarakat untuk tertib mengikuti rambu lalulintas sebelum memutuskan untuk parkir.

ADVERTISEMENT

"Bahu jalan juga sama (tidak boleh dipakai parkir). Yang boleh itu ya di rambu-rambu yang diperbolehkan parkir. Tanda P coret atau S coret, itu berarti tidak boleh parkir di sana. Kita harus tanggungjawab," jelasnya.

Kuswara mengklaim bahwa Kota Bandung sebenarnya memiliki cukup banyak kantong parkir, meskipun lokasinya tidak selalu berdekatan dengan pusat aktivitas warga. Termasuk di sekitar Jalan Dewi Sartika, sebagai titik yang banyak dipadati warga untuk berbelanja.

"Di Lebaran ini kita tidak akan menambah kantong parkir. Jumlah kantong parkir di Bandung sebenarnya cukup, termasuk di Dewi Sartika. Cuma memang lokasinya sedikit lebih jauh," ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak menjadi alasan bagi masyarakat untuk parkir di trotoar atau bahu jalan. Ia menilai bahwa salah satu kendala utama adalah kebiasaan warga yang enggan berjalan kaki meskipun hanya dalam jarak pendek.

"Masalahnya, banyak yang malas jalan. Padahal, kalau dipikir-pikir, tidak apa-apa kalau jalan kaki sedikit, sekalian olahraga juga," ujarnya.

Selain kesadaran masyarakat, Kuswara juga menyoroti keberadaan juru parkir (jukir) liar yang sering mengarahkan pengendara untuk parkir di tempat terlarang. Ia meminta warga untuk tidak menuruti arahan untuk parkir di sembarag tempat.

Untuk mengatasi hal ini, Dishub Kota Bandung telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Satgas Premanisme yang baru diresmikan Pemkot Bandung untuk menjaga ketertiban jelang Lebaran.

"Mereka ya memanfaatkan situasi dan kondisi. Yang penting masyarakatnya jangan mau parkir di sana (trotoar dan bahu jalan) meskipun diarahkan," ungkapnya.

"Untuk penindakan sudah berkoordinasi, mudah-mudahan dengan dibentuknya Satgas Premanisme dan Saber Pungli, kondisi bisa aman terkendali," lanjutnya.

Adapun untuk memastikan kelancaran arus mudik, Dishub Kota Bandung bersama petugas gabungan menyiapkan 10 posko pelayanan yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Beberapa di antaranya adalah di Cikapayang Dago, Yogya Kepatihan, sejumlah exit tol dan pusat-pusat keramaian lainnya.




(sud/sud)


Hide Ads