Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina. Sebanyak 23 warga Palestina tewas akibat serangan.
Menurut Reuters, Rabu (26/3/2025), Israel mendesak warga Palestina untuk evakuasi diri dari Gaza. Sejak pekan lalu, Israel melanjutkan operasinya di Gaza.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan brutal Israel. Krisis makanan dan air bersih terjadi di Gaza akibat Israel menyetop pengiriman bantuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari Selasa (25/3), tentara Israel memberi tahu penduduk di semua kota perbatasan utara untuk mengungsi. Israel berdalih roket Palestina telah ditembakkan ke Israel dari daerah tersebut.
Kota-kota yang terkena dampak serangan Israel yakni Jabalia, Beit Lahiya, Beit Hanoun, dan Shejaia di Kota Gaza. Perintah juga dikeluarkan untuk daerah-daerah di Khan Younis dan Rafah di selatan Gaza.
"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera pindah ke selatan ke tempat perlindungan yang diketahui," kata militer Israel dalam perintahnya kepada penduduk di Jabalia, kamp pengungsian terbesar di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan serangan yang dilancarkan bertujuan untuk menekan Hamas. Israel mendesak Hamas untuk membebaskan 59 sandera. Faktanya, serangan Israel itu menewaskan ratusan warga sipil, bahkan kebanyakan di antaranya wanita dan anak-anak.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 730 orang tewas sejak Israel melanjutkan serangan di wilayah Palestina pada 18 Maret 2025. Pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan tidak ada daerah aman di Jalur Gaza.
Baca selengkapnya di detikNews.
(isa/sud)