.webp)
Kabupaten Pangandaran diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 4.9, Selasa (25/3/2025) sekitar pukul 14.02 WIB. Gempa ini tidak hanya menyebabkan kepanikan warga akibat guncangan yang terasa kuat, tetapi juga mengakibatkan sejumlah rumah di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan.
Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi dari para kepala desa terkait dampak gempa. Berdasarkan laporan sementara, sejumlah rumah yang sudah dalam kondisi lapuk mengalami retak-retak.
"Kami sedang mendata dan mengumpulkan informasi dari Kepala Desa. Informasi sementara ada rumah yang sudah lapuk retak retak," kata Kapolsek Cipatujah, AKP Supian pada detikJabar Selasa malam (25/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, kawasan bibir Pantai Cipatujah dipastikan dalam kondisi aman tanpa laporan kerusakan. "Di tepi pantai aman, gak ada laporan kerusakan. Yang informasi masuk di daerah pegunungannya," kata Supian
Sementara itu Kepala Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Yayan Siswandi, mengungkapkan gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada 10 rumah warga. Sebagian besar mengalami genting yang jatuh dan pecah akibat guncangan. Beberapa rumah bahkan mengalami retakan pada atap dan dinding dengan ukuran antara 5 hingga 10 cm.
"Ada 10 rumah yang rusak yah. Kebanyakan rumah yang sudah lapuk, satu aja yang rusak berat sisanya sedang dan ringan," kata Yayan Siswandi.
Rumah dengan kerusakan berat tersebut milik Nunu, warga Rancagiri, Desa Padawaras. Kondisinya nyaris ambruk sehingga penghuni disarankan untuk mengungsi sementara waktu.
"Yang rusak berat milik Nunu yah, kita memang sarankan untuk keluar dulu khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Yayan.
Sementara itu, salah satu warga Kampung Cikatulampa, Desa Padawaras, Pathudin, juga mengalami kerusakan di rumahnya akibat gempa. Genting rumahnya berjatuhan akibat guncangan yang cukup kuat. "Genting rumah aja berjatuhan. Kami takut tapi harus waspada," kata Pathudin.
Hingga saat ini, aparat desa bersama warga terus melakukan pendataan dan memantau perkembangan situasi pascagempa untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
(iqk/iqk)
