Jurnalis Faqih Lapor Polisi Usai Diserang saat Liput Demo di Bandung

Jurnalis Faqih Lapor Polisi Usai Diserang saat Liput Demo di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 23 Mar 2025 09:31 WIB
Crop person using typewriter
Ilustrasi wartawan (Foto: iStock)
Bandung -

Faqih Rohman Syafei, jurnalis Bandung melaporkan penganiayaan yang dialaminya saat menjalankan tugas peliputan demonstrasi penolakan revisi Undang-Undang (UU) TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (21/3) malam. Pelaporan dilakukan ke Polrestabes Bandung, Sabtu (22/3) sore.

Korban melakukan pelaporan setelah menjalani visum di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung dan melakukan pemeriksaan serta membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Kantor Satreskrim Polrestabes Bandung.

Pemimpin Redaksi Kompas.com Amir Sodikin mengecam keras tindak kekerasan yang dialami Faqih saat meliput aksi demonstrasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faqih yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya mendapat perlakuan tidak pantas dari sekelompok massa aksi. Meskipun telah menunjukkan kartu pers resmi, ia tetap dituduh sebagai intel, sebuah tuduhan tanpa dasar, dan mengalami pemukulan serta tendangan dari beberapa orang yang tak dikenal," kata Amir dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Minggu (23/3/2025).

Menurutnya, kekerasan terhadap jurnalis adalah bentuk pelanggaran serius terhadap kemerdekaan pers dan hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat. Pers memiliki peran penting dalam demokrasi, dan segala bentuk intimidasi atau serangan terhadap jurnalis tidak dapat dibenarkan dalam situasi apa pun. Kebebasan pers adalah hak fundamental yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

ADVERTISEMENT

"Kompas.com mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini dan memastikan perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Kami juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghormati kerja jurnalistik dan menjunjung tinggi kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi.

Amir juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu Faqih, mulai dari massa yang mencoba melindunginya dari penganiayaan sekelompok orang, rekan-rekan wartawan, pihak kepolisian yang melakukan pengamanan, dan juga restoran tempat Faqih mengamankan sementara.

Diberitakan sebelumnya, Faqih mengatakan, selain menyerang wartawan, massa juga mengintimidasi jurnalis lainnya yang berada di lokasi.

"Lagi ambil video di dekat masa tiba tiba massa yang duduk itu bilang awas-awas itu yang gendut intel itu pakai baju putih. Udah ngeluarin id card, sempet ada yang ngamanin katanya ini dari media. Tapi tetap saja ada massa yang terus mukulin," katanya.

Akibat insiden penyerangan itu, Faqih mengaku mendapat sejumlah pukulan yang mengenai kepala dan beberapa bagian tubuhnya. "Kepala dua kali, ditendang pantat dua kali atau tiga kali, beberapa kali ditarik-tarik tapi sempat diamankan sama massa aksi," ujarnya.

(wip/yum)


Hide Ads