Polres Garut mulai mengerahkan personelnya ke jalur selatan menjelang mudik hari raya Idul Fitri 1446 H/2025 yang akan datang dalam waktu dekat. Ada sejumlah hal yang diantisipasi, mulai dari lonjakan pemudik, hingga trouble spot.
Menurut Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, pihaknya bersama TNI dan Pemkab Garut mengerahkan 1.200 personel gabungan untuk mengamankan jalannya arus mudik dan balik pada lebaran kali ini.
"Ini adalah petugas gabungan. Ada yang ditugaskan di Pos Pengamanan, Pos Gatur, atau pun melakukan patroli secara mobile untuk melakukan tindakan preventif dan preemtif," kata Fajar kepada wartawan di kantornya, Kamis, (20/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar menjelaskan, ada dua jalur yang saat ini menjadi fokus pihaknya, di momen arus mudik dan balik Lebaran 2025. Yakni jalur Limbangan-Malangbong yang menghubungkan Bandung dengan Jawa Tengah, serta jalur Kadungora-Leles yang menjadi gerbang utama masuk ke pusat perkotaan Garut dari Bandung.
"Yang akan menjadi prioritas yang mana, tentu nanti akan ada pertimbangan berdasarkan prioritas puncak arus mudik dan balik. Yang jelas dua jalan tersebut yang kami prioritaskan," katanya.
Di kawasan Limbangan-Malangbong, petugas mengidentifikasi adanya sejumlah trouble spot atau titik masalah. Berdasarkan catatan petugas, setidaknya ada 5 titik trouble spot di jalur tersebut.
Yang pertama, ada di kawasan Cijolang, yang terdapat aktivitas karyawan pabrik di sana. Kondisi jalanan di lokasi ini luas dan representatif, namun, di momen tertentu, ada perlambatan arus lalin akibat aktivitas tadi.
Empat titik trouble spot lainnya adalah 4 pasar tradisional yang ada di jalur tersebut. Yakni Pasar Limbangan, Pasar Bandrek, Pasar Lewo dan Pasar Malangbong. Arus lalin di empat lokasi itu juga mengalami perlambatan karena adanya aktivitas masyarakat.
"Ada beberapa cara bertindak (CB) yang akan kami laksanakan, salah satunya adalah kanalisasi bahu jalan. Kemudian, kami juga akan menempatkan personel tambahan untuk mengatur aktivitas agar tidak mengganggu arus lalin," katanya.
Selain aktivitas masyarakat di pusat keramaian, masalah lain yang ada di jalur mudik Garut lainnya adalah kondisi alam yang rawan terjadi bencana alam, khususnya tanah longsor.
Jalur Limbangan-Malangbong dan Kadungora-Leles yang dihiasi tebing dan dataran tinggi membuat tanah longsor berpotensi terjadi di sana selama mudik berlangsung, apalagi ketika hujan turun.
"Langkahnya kami akan berkolaborasi dengan pusat, pemprov dan pemkab untuk bersinergi mengantisipasi dan menanggulangi. Kita siapkan alat berat di sana. Ketika terjadi, tidak akan melihat ini di jalan provinsi atau nasional kita turun semua mengatasi," ungkap Fajar.
(iqk/iqk)